Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

"Strategi Kami Menciptakan Air...

Wawancara Tempo dengan direktur riset komisi pembaharuan sosial republik Korea, dr. Kim Choong-Nam, tentang gerakan pembaharuan sosial dan usaha penanggulangan korupsi di korea selatan. (nas)

18 Desember 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HANYA sekitar sepekan ia mengunjungi Indonesia. Tapi acaranya sungguh sangat padat. "Saya praktis tidak sempat melihat-lihat Jakarta," ujar Dr. Kim Choong-nam, pekan lalu. Bisa dimengerti. Deretan nama yang ditemui Kim di Jakarta cukup panjang. Mulai Pangkopkamtib/Ketua Opstib Pusat Sudomo, Menteri PPLH Emil Salim sampai Jaksa Agung Ismail Saleh. Ia berbicara juga dengan para Irjen dan sempat mampir di Lemhanas. Pokok pembicaraannya sama: gerakan pembaharuan sosial dan usaha penanggulangan korupsi di Korea Selatan. Kim, 42 tahun, adalah Direktur Riset Komisi Pemb aharuan Sosial Republik Korea. Walau baru 2 tahun usianya, komisi tersebut dianggap berhasil. "Saat ini 95 persen atau malahan lebih pejabat pemerintah Korea tingkat Kepala Biro ke atas, sudah bersih," ujarnya bangga. Gerakan antikorupsi di Korea Selatan dianggap cukup berhasil. Agustus lalu, pengadilan Seoul menjatuhkan hukuman penjara 4 tahun pada Lee Kyu-kwang paman dari istri Presiden Chun Doohwan, seorang pensiunan jenderal. Ia didakwa menerima sogokan US$ 135.000. Terdakwa lain, bekas Deputi Direktur Badan Pusat Intelejen Korea Lee Chulhui dan istrinya, masing-masing dijatuhi hukuman penjara 15 tahun. Mereka dituduh mengumpulkan hampir US$ 1 milyar secara tidak sah. Perkara tersebut, yang mengadili 32 terdakwa, dianggap terbesar dalam sejarah Kor-Sel. Bagaimana cara Kor-Sel memberantas korupsi? Pertanyaan itu tampaknya yang paling sering diterima Kim di Jakarta. Dan Kim, tamatan Akademi Militer Korea yang memperoleh gelar doktor dalam llmu Politik di Universitas Minnesota, AS, tak bosan menjawabnya. Modernisasi Kor-Sel tumbuh dengan dasar yang kurang sehat. Sebagai akibat dari pembangunan ekonomi selama dua dasawarsa 1960 dan 1970, tanpa 'aturan permainan' yang tegas, timbul berbagai penyimpangan, antara lain penyalahgunaan jabatan untuk memperkaya diri, kemerosotan moral dan pendewaan materi. Kematian mendadak Presiden Park Chung Hee, Oktober 1979 memberikan momentum pada kelompok tidak puas tersebut. Muncul berbagai demonstrasi mahasiswa dan pemogokan buruh. Akibatnya kemerosotan terjadi di berbagai bidang, antara lain di bidang pelayanan umum dan meningkatnya kriminalitas. Sementara itu ancaman juga datang dari -Korea Utara. "lni menimbulkan krisis yang kalau tidak cepat diatasi bisa mengancam kelangsungan hidup negara kami," ujar Kim. Pada Mei 1980 Letjen Chun Doohwan membentuk Komite Khusus bagi Usaha Keamanan Nasional. Sasarannya: menghilangkan sebab dasar dari ketidakluasan masyarakat. Maka gebrakanpun dilakukan. Korupsi disikat, penyalahgunaan jabatan digenjot, kriminalitas dihantam. Dan masyarakat menyambut hangat. Setelah menjabat presiden, Chun Doo-hwan mengembangkan komite khusus tersebut menjadi Komite Pembaharuan Sosial pada 28 Oktober 1980. Gerakan ini menyebar, dan masyarakat secara suka rela membentuk dewan atau komite serupa secara lokal di masing-masing instansi, perusahaan atau di tingkat daerah. Personalia Komite Pusat sendiri kecil. Anggotanya cuma sekitar 100 orang, dan yang sehari-hari menangani sekitar 50 orang. "Tapi mereka ini orang-orang ahli, berbakat dan penuh pengabdian," kata Kim. Mereka bukan hanya pejabat, tapi juga wartawan, ulama, polisi, jaksa dan ilmuwan. Integritas dan disiplin intern sangat tinggi karena mereka menyadari suatu cacat yang kecil akan merusak seluruh organisasi serta usaha mereka. "Inilah tulang punggung organisasi kami," ujar Kim. Tujuan pembaharuan sosial tersebu mencapai masyarakat yang adil. Sebelum bergerak, komite merumuskan strategi dasar, melakukan identifikasi studi masalah serta menyiapkan kon penanganannya. Korupsi dianggap sebagai suatu fenomena dari penyakit sosial (social illfare) Mengurangi penyakit sosial berarti meningkatkan kesejahteraan sosial. Bagaimana Anda menanggulangi penyakit sodal tersebut? Pemerintah kami memakai tiga cara. Pertama, intensifikasi peraturan atau sanksi hukum terhadap korupsi dan penyelewengan. Hukum harus dihorrnati. Kalau ada perkecualian, rule of law tidak akan bisa ditegakkan. Kedua: pembaharuan kelembagaan dan hukum. Perturan yang tidak realistis dan tidak praktis harus diubah sedang prosedur disederhanakan dan sebagainya. Inl harus dilakukan secara terus menerus. Yang ketiga yang paling mendasar: menumbuhkan dan menyebarkan etika sosial yang baru dengan mengubah sikap dan nilai yang lama, dan menciptakan tau nilai yang baru. Ini dilakukan lewat kampanye yang luas di masyarakat. Kami ingin mengembangkan suatu iklim di mana korupsi dan penyelewengan dianggap sesuatu yang memalukan, dan hidup yang lurus adalah sesuatu yang baik. Bagaimana pelaksanaannya? Pertama-tama dengan mengubah sikap dan pola berpikir para pejabat pemerintah dan pemimpin. Mereka inilah yang ,terpenting karena merekalah yang merumuskan kebijaksanaan dan mengambil keputusan. Kami memberikan kesempatan pada mereka untuk memperbaiki diri sendiri. Kami menyebut cara ini pembaharuan atau pengaturan diri sendiri. Mereka harus menjadi model atau contoh buat masyarakat. Ini meman memerlukan waktu yang lama dan pendekatannya dilakukan secara persuasif. Berapa banyak yang telah ditindak? Sebetulnya kami tidak begitu banyak mengajukan orang ke pengadilan. Kami juga tidak punya undang-undang khusus anti-korupsi. Yang ingin kami kerjakan adalah bagaimana membuat segala lembaga yang ada bisa melakukan tugasnya secara efektif. Dan ternyata dari hasil pengumpulan pendapat umum, sekitar 90 persen masyarakat mendukung usaha komlsi kami. Jadi bagaimana cara kerja Komisi Anda? Kami tidak melibatkan diri dalam keseluruhan masalah, tapi hanya memeang suatu sektor atau titik tertentu. Jika kami telah menentukan sasaran, kami mempelajarinya dengan teliti, merencanakan dengan matang, mengkoordinasikan intervensi dan merumuskan pemecahan yang jelas. Mula-mula kami memberikan kesempatan pada pimpinan instansi untuk ngatasi masalahnya. Kami membantunya dengan petunjuk-petunjuk. Dan cara harian mereka melaporkan hasil karya mereka. Kalau perlu kami jelaskan bahwa mereka kurang berusaha memperbaiki diri sendiri, dan kami mpertimbangkan untuk campur tangan. Jadi beri mereka tekanan. Instansi - tersebut mempunyai pengawas. Sekali kami mulai menyelidiki, kami ungkapkan ini pada mereka, hingga mereka khawatir. Dan biasanya mereka berusaha mengatasi dan memperbaiki diri sendiri. Kalau ada yang membandel, baru kami melakukan tindakan hukum. Bagaimana kesan Anda tentang usaha pemberantasan korupsi di Indonesia? Saya sangat terkesan pada minat yang begitu besar di sini untuk menanggulangi masalah itu. Umumnya mereka yang saya jumpai tampaknya berketepatan untuk berbuat sesuatu di bidang ini. Tekad ini sangat penting, sekalipun saya tidak tahu seberapa banyak yan sudah dilakukan di bidang ini. Namun kalangan ilmuwan yang saya jumpai agaknya pesimistis tentang kemungkinan berhasilnya usaha semacam itu di Indonesia. Jika anda menganggapkan hal tidak mungkin dilakukan, maka anda tidak akan mencoba. Di Korea ini mulai dan mencoba. Dan ternyata kami bisa. Karenanya kami yakin segalanya itu mungkin. Manakah yang Anda pilih, lebih dulu menangkap kakap atau teri? Pertanyaan itu di sini sering diajukan saya. Strategi kami adalah menciptakan air yang bersih hingga ikan-ikan yang korup dan kotor--besar atau kecil -- tidak bisa hidup. Mereka bisa mencari air kotor di tempat lain, atau mengubah kelakuan mereka. Ini strategi kami.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus