Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

13 Korban Sriwijaya Air Teridentifikasi Setelah Dicocokkan dengan Data Dukcapil

Berdasarkan Rekapitulasi Data Teridentifikasi Ops DVI Sriwijaya Air, sudah ada 24 korban Sriwijaya Air yang teridentifikasi.

17 Januari 2021 | 14.17 WIB

Prajurit Kopaska TNI AL mengangkat serpihan pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 dari dasar laut saat proses SAR pesawat tersebut di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu, 16 Januari 2021. Tim SAR gabungan pada hari kedelapan kembali melakukan pencarian memori Cockpit Voice Recorder (CVR) atau perekam suara kokpit dari pesawat Sriwijaya Air Penerbangan SJ 182. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Perbesar
Prajurit Kopaska TNI AL mengangkat serpihan pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 dari dasar laut saat proses SAR pesawat tersebut di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu, 16 Januari 2021. Tim SAR gabungan pada hari kedelapan kembali melakukan pencarian memori Cockpit Voice Recorder (CVR) atau perekam suara kokpit dari pesawat Sriwijaya Air Penerbangan SJ 182. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Zudan Arif Fakrulloh, mengatakan sebanyak 13 korban Sriwijaya Air SJ182 teridentifikasi dengan sidik jari setelah dicocokkan dengan data biometrik dalam database Dukcapil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dukcapil Kemdagri terus membantu penuh tim DVI Polri dengan memberikan hak akses yang seluas-luasnya agar identifikasi sidik jari korban bisa secara mudah dicocokkan dengan data sidik jari KTP elektronik korban yang ada di data centre Dukcapil," kata Zudan dalam keterangannya, Ahad, 17 Januari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Zudan mengatakan data biometrik Dukcapil sudah banyak digunakan untuk membantu Polri sebagai upaya penegakan hukum dan pencegahan kriminalitas termasuk pengungkapan jati diri korban bencana dan musibah.

Menurut dia, setiap penduduk yang sudah memiliki KTP elektronik, maka data 10 sidik jarinya sudah tersimpan di data centre. Sehingga, ketika ada bagian tubuh salah satu sidik jari saja sudah bisa diidentifikasi. "Proses ini menjadi lebih mudah dilakukan karena sudah ada integrasi data Kemendagri dan Polri," kata dia.

Berdasarkan Rekapitulasi Data Teridentifikasi Ops DVI Sriwijaya Air SJ182 sampai Sabtu, 16 Januari, sudah ada 24 korban Sriwijaya Air yang teridentifikasi di RS Polri. Sebanyak 12 jenazah korban sudah dipulangkan dari RS Polri kepada pihak keluarga.

Dari proses verifikasi 24 bagian tubuh (body part) jenazah para korban Sriwijaya Air, sebanyak 13 korban teridentifikasi dengan sidik jari setelah dicocokkan dengan data biometrik Dukcapil.

FRISKI RIANA

Friski Riana

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus