Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Difabel

4 Tips Menenangkan Anak Multi Disabilitas Saat Tantrum

Ada strategi khusus untuk menenangkan anak dengan multi disabilitas ketika berada dalam fase tantrum.

23 Juli 2019 | 10.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Para model disabilitas mengenakan busana rancangan Tommy Hilfiger. Ini bukan kali pertama Tommy Hilfiger membuat koleksi pakaian untuk orang-orang dengan disabilitas. Pada 2016 perancang itu merilis koleksi adaptif pertamanya untuk anak-anak. Lalu ia mengekspansi rancangannya untuk perempuan dan laki-laki dewasa pada koleksi Musim Gugur 2017. boredpanda.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak cara yang dapat digunakan orang tua atau pendamping dalam menenangkan anak yang sedang tantrum. Meski begitu, terdapat strategi khusus bagi anak dengan multi disabilitas ketika berada dalam fase tantrum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Principle Anak Berkebutuhan Khusus di Yayasan Sayap Ibu, Agus Tri Haryanto berbagi tips menenangkan anak multi-disabilitas ketika tantrum. Berikut ini penjelasannya:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Berikan anak sebuah sentuhan yang nyaman namun pasti
Strategi ini dapat dilakukan dengan cara menggendong, memangku, atau memeluk. Ada beberapa anak yang langsung tenang ketika diusap punggungnya, namun di sisi lain ada anak yang malah tidak suka. Jadi kuncinya, kenali apa yang membuat anak nyaman dan lakukan pendekatan yang tepat.

2. Buatlah sebuah pijakan kegiatan
Karena anak dengan multi-disabilitas tidak memiliki pemahaman komprehensif mengenai konsep bentuk, ruang, dan waktu, ada baiknya membuat kegiatan yang sama setiap hari di ruang, tempat, dan dengan pendamping yang sama.

Kegiatan yang ajeg membuat anak multi-disabilitas mudah mengingat aktivitas dan mengenali ruang, waktu, dan dengan siapa dia melakukan sesuatu.

3. Maksimalkan indra yang masih berfungsi
Buatlah kegiatan rutin dengan menggunakan indra yang masih ada untuk menggantikan indra yang tidak berfungsi. Contoh, jika anak mengalami kebutaan, maka kuatkan fungsi sensitivitas pada area jemari. Apabila mengalami cerebral palsy, kuatkan pada transisi dan massa otot.

4. Ajarkan kegiatan yang dapat diterapkan secara langsung dan nyata

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus