SUSUNAN DPP Golkar telah beberapa pekan diumumkan. Bagaimana dengan Dewan Pembina? Tatkala Senin pekan lalu DPP Golkar menemui Presiden Soeharto -- selaku Ketua Dewan Pembina Golkar -- di Bina Graha, banyak yang mengira susunan Dewan Pembina akan segera diumumkan. Ternyata tidak. "Susunan Dewan Pembina sekarang ini masih digodok Pak Harto. Mungkin dalam waktu dekat ini akan diumumkan," kata Ketua Umum Golkar Wahono Sabtu pekan lalu. Dalam struktur Golkar saat ini, peranan Dewan Pembina sangat penting. Dewan Pembina dapat membatalkan keputusan dan kebijaksanaan DPP Golkar, bahkan bisa membekukan DPP Golkar. Pak Harto telah dipercaya kembali oleh Munas Golkar yang lalu untuk menjadi Ketua Dewan Pembina selama lima tahun mendatang. Menurut ketentuan, Ketua Dewan Pembinalah yang berwenang menentukan personalia Dewan Pembina, termasuk mengubah struktur lembaga ini. Dalam pertemuan dengan DPP Golkar di Bina Graha pekan lalu, struktur Dewan Pembina memang disinggung oleh Presiden Soeharto. Yang terpenting, ada isyarat dari Pak Harto bahwa jabatan Ketua Presidium Harian Dewan Pembina akan dihapuskan. Dalam kepengurusan periode yang lalu, presidium harian itu terdiri dari 16 orang lima di antaranya dengan jabatan sekretaris -- dengan Jenderal (Pur.) M. Panggabean sebagai ketua. Inilah instansi yang menjalankan tugas dan kebijaksanaan Dewan Pembina sehari-hari. Ketika Munas Golkar Oktober lalu mengangkat Ketua DPA M. Panggabean sebagai salah satu pinisepuh Golkar, banyak yang mengira bekas Ketua Umum DPP Golkar periode sebelumnya, Wapres Sudharmono, akan mengisi jabatan Ketua Presidium Harian Dewan Pembina yang lowong. Ternyata, sekarang jabatan itu akan dihapuskan. Beberapa pengurus DPP Golkar mengatakan, yang bisa mereka tangkap dari isyarat Ketua Dewan Pembina Golkar dalam pertemuan itu adalah bahwa dalam kepengurusan Dewan Pembina nanti jumlah wakil ketua Dewan Pembina akan menjadi 10. Dulu wakil ketua cuma dua dan dijabat oleh Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah dan M. Panggabean. Selain itu, para wakil ketua akan ditugaskan sebagai pengamat wilayah yang tampaknya mirip dengan fungsi koordinator daerah pada delapan ketua DPP Golkar. Setiap ketua DPP Golkar, dibantu para wakil Sekjen dan bendahara, memang berfungsi sebagai koordinator wilayah. Untuk itu, Indonesia dibagi delapan wilayah, sesuai dengan jumlah ketua yang di DPP Golkar. Sebagai contoh Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Riau menjadi satu wilayah yang dikoordinasikan oleh Jakob Tobing. Para pengamat wilayah itu akan dibantu oleh beberapa anggota sebagai pengamat daerah atau provinsi. Adanya pengamat daerah di Dewan Pembina, menurut Wahono, menyebabkan struktur Dewan Pembina dan DPP Golkar akan lebih sinkron. Satu lagi hal baru: dalam struktur Dewan Pembina nanti akan duduk ketua Jalur A (ABRI) dan ketua Jalur B (Beringin alias Korpri). Ketua jalur A adalah Pangab Jenderal Try Sutrisno sedangkan ketua Jalur B adalah Mendagri Rudini. Dalam kepengurusan Dewan Pembina yang lama, Pangab (ketika itu) Jenderal L.B. Moerdani tak masuk di jajaran Dewan Pembina. Yang hampir pasti, tampaknya jumlah pengurus Dewan Pembina ini akan tetap 45. Termasuk di dalamnya lima sekretaris, seperti dulu. AN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini