Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Alutsista Bertambah, TNI AU Bentuk Satuan Pemeliharaan Baru

Yuyu menjelaskan pembentukan Depohar 80 dan satuan di bawahnya merupakan bagian dari rencana strategis TNI AU.

31 Juli 2019 | 16.55 WIB

Sejumlah perwira tinggi TNI AU mantan pilot jet tempur F5 Tiger berfoto usai Kepala Staf Angkatan Udara Yuyu Sutisna meresmikan monumen pesawat jet tempur F5 Tiger di Taman Ade Irma Suryani Nasution, Bandung, Jumat, 5 Juli 2019. Monumen ini dibuat untuk mengabadikan sejarah panjang kedirgantaraan di Indonesia. TEMPO/Prima Mulia
Perbesar
Sejumlah perwira tinggi TNI AU mantan pilot jet tempur F5 Tiger berfoto usai Kepala Staf Angkatan Udara Yuyu Sutisna meresmikan monumen pesawat jet tempur F5 Tiger di Taman Ade Irma Suryani Nasution, Bandung, Jumat, 5 Juli 2019. Monumen ini dibuat untuk mengabadikan sejarah panjang kedirgantaraan di Indonesia. TEMPO/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara  atau TNI AU memiliki Komando Pemeliharaan Materiil baru. Satuan itu adalah Depo Pemeliharaan (Depohar) 80 yang ber-home base di Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Depohar ini membawahi tiga satuan pemeliharaan (sathar), yakni 81,82,dan 83.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Depo ini dipimpin oleh seorang Kolonel yang di bawahnya ada satuan pemeliharaan setingkat batalyon,” kata Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna, di pelataran pesawat utama Lanud Iswahjudi, Rabu 31 Juli 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Yuyu menjelaskan pembentukan Depohar 80 dan satuan di bawahnya merupakan bagian dari rencana strategis TNI AU. Adapun alasannya untuk memaksimalkan fungsi dari alat utama sistem persenjataan (alutsista) pesawat yang kian bertambah. “Tantangan ke depan, pesawat akan terus berdatangan baik jenis maupun jumlahnya,” ujar dia kepada sejumlah wartawan.

Karena itu, Depohar 80 memiliki tugas memelihara mesin pesawat tempur, di antaranya komponen, alat uji, asesoris, dan fabrikasi level berat. Jenis pesawat tempurnya seperti F-16, Hawk MK-109/209,T50i, dan SU 27/30. Dengan demikian, beban kerja satuan teknik yang selama ini melaksanakan tugas itu lebih ringan.

“Harus melakukan pemisahan antara skuadron teknik dengan depohar biar lebih fokus melakukan pemeliharaan engine pesawat. Lebih fokus, lebih teliti, kualitas akan lebih terjamin,” kata Yuyu.

Ditanya tentang personel yang bertugas di Depohar 80 TNI AU dan satuan baru, ia menyatakan diambilkan dari satuan lain yang memiliki kemampuan di bidang teknik. Ke depan, pengisian personel akan terus dilakukan secara bertahap.

"Mudah-mudahan 3 sampai 5 tahun ke depan kebutuhan personel di depo bisa terpenuhi. Sekarang yang penting bisa melaksanakan tugas walaupun dengan minimal,” kata dia.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus