Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo - Dua anggota DPRD Kota Solo dari Fraksi PDIP mendukung pasangan calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Solo nomor urut 2, Respati Ardi-Astrid Widayani, di pilkada Solo. Padahal partai banteng mengusung paslon nomor urut 1, Teguh Prakosa-Bambang Nugroho.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dua legislator PDIP itu, yakni Ginda Ferachtriawan dan Wawanto. Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan partai banteng sudah tidak menganggap mereka kader.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Wawanto itu sudah dari awal, dari tahun 2019 ketika Teguh-Purnomo (Ahmad Purnomo-Teguh, sebelum Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa maju Pilwalkot 2020) beliau sudah menyeberang dulu. Ya saya biarkan saja. Sudah langsung kami coret," ucap pria yang karib disapa Rudy itu saat ditemui Sabtu petang, 16 November 2024.
Rudy menyatakan Ginda dan Wawanto bukan anggota PDIP. Sebab keduanya telah melanggar aturan atau AD/ART partai. Menurut dia, kader PDIP pasti taat dengan AD/ART partai, termasuk mengetahui adanya hak prerogatif yang telah diberikan oleh peserta konggres kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam menentukan calon kepala daerah.
"Ya kalau anggota partai taat AD/ART partai dong. Karena yang direkomendasikan Teguh-Bambang yang mesti didukung Teguh-Bambang, bukan dukung yang lain," katanya.
Meskipun masih memiliki KTA PDIP, Rudy mengatakan mereka sudah bukan anggota PDIP karena melanggar AD/ART partai. "Mereka masih punya KTA silakan. Namun, kalau di PDI Perjuangan sudah melanggar AD/ART sudah bukan anggota partai lagi, nggak perlu surat pemecatan dan sebagainya," ucap Rudy.
Adapun Ginda telah mengkonfirmasi dukungannya terhadap Respati. "Saya sudah banyak berkomunikasi dengan salah satu pasangan, yang saya dukung adalah pasangan Mas Respati dan Mbak Astrid," ujar dia ketika ditemui wartawan di salah satu kafe di Kota Solo, Senin malam, 11 November 2024 lalu.
Ginda berpendapat bisa menentukan calon kepala daerah sesuai pilihannya. Meskipun ia mengakui hal itu akan menjadi tantangan besar baginya. Terlebih karena statusnya yang masih sebagai anggota dan kader PDIP dengan kepemilikan kartu tanda anggota (KTA).
"Itu merupakan suatu tantangan yang luar biasa. Sampai hari ini saya masih sebagai anggota PDIP, walaupun sudah jarang diajak, komunikasi sudah tidak ada," ungkap dia.
Adapun alasan Ginda memberikan dukungan kepada Respati-Astrid lantaran menurut dia, paslon itu memiliki komitmen untuk melanjutkan 17 skala prioritas program yang sebelumnya dilaksanakan di era pemerintahan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wali Kota Solo.
"Jadi ya sudah yang bisa diajak komunikasi saya lanjutkan. Kalau masalah politik saya selalu menyampaikan, ya partai saya memang PDIP, kalau memilih tokoh ya kami pilih tokoh yang dianggap mampu. Ketika tidak ada komunikasi ya sudah mau gimana lagi," katanya.
Ditanya soal bakal muncul tudingan membelot dari partai, Ginda mengaku tak masalah. "Ya, pastinya akan ada anggapan itu (membelot). Silakan, saya akan sampaikan sikap saya karena dianggap membelot. Saya sampaikan saya punya banyak pengalaman seperti apa, nggak ada masalah," tuturnya.
Kader PDIP lain yang juga menyatakan dukungan kepada Respati-Astrid yakni Wawanto. Dukungan itu ia nyatakan saat hadir dalam kegiatan jalan sehat untuk kampanye Respati-Astrid, Ahad, 10 November 2024 lalu.
Wawanto mengakui saat ini masih memiliki KTA PDIP. Ia menyatakan siap dengan konsekuensi atas pilihannya itu. "Karena calon yang diusung tidak sesuai komitmen seperti beberapa waktu lalu. Saya mendukung Mas Respati dan Mbak Astrid karena masih muda dan visioner," ujar Wawanto kepada wartawan saat itu.
Pilihan editor: Menkopolkam Menyatakan akan Berantas Judi Online Tanpa Pandang Bulu, Ini Respons DPR