Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Golkar Firman Soebagyo mengkritik Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni yang menempatkan kader-kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di organisasi Operation Management Office (OMO) Indonesia’s Forestry and Other Land Use atau FOLU Net Sink 2030. Ia menilai organisasi yang fokus di pengurangan emisi dan pengendalian perubahan iklim harus diisi figur profesional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Lembaga pemerintahan seperti menjadi alat politik atau menjadi instrumen politik untuk mencapai tujuan tertentu yg bertentangan dengan UU,” kata Firman lewat keterangan tertulisnya, Jumat, 7 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Firman mengatakan penempatan kader partai yang dinaungi Raja Juli Antoni itu membuat para ASN yang memiliki kompetensi justru tersisih. Menurut anggota Komisi IV DPR yang merupakan mitra kerja Kementerian Kehutanan ini, kader PSI yang masuk OMO Folu Net Sink 2030 tidak punya latar belakang yang mendukung.
“Seharusnya para ASN memiliki kesempatan, namun jadi begitu mudah tergeser oleh gerombolan kader partai yang belum tentu profesional,” kata Firman.
Firman pun berharap Presiden Prabowo Subianto bisa memberi perhatian lebih pada persoalan ini. Jangan sampai, kata dia, kasus serupa menjadi preseden yang dianggap biasa dalam sistem perekrutan pegawai pemerintahan dewasa ini.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat PSI membenarkan beberapa kadernya bergabung di OMO Folu Net Sink 2030. Juru Bicara DPP PSI Agus Mulyono Herlambang mengatakan sesuai pernyataan resmi Kementerian Perhutanan bahwa struktur OMO FOLU Net Sink 2030 terdiri dari ASN, pensiunan ASN, dan pihak eksternal Kementerian Kehutanan.
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 32 pada 31 Januari 2025. Isinya tentang Penetapan Struktur Organisasi Operation Management Office (OMO) Indonesia Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030.
Dalam keputusan tersebut, Raja Juli memasukkan sejumlah kader PSI ke dalam struktur. Raja Juli sendiri merupakan Sekretaris Jenderal PSI. Surat yang beredar di media sosial itu dibenarkan oleh Raja Juli.
“Bang Menteri (Raja Juli) menunjuk beberapa orang profesional non-partai dan profesional dari partai untuk memperkuat tim OMO. Ini juga sudah terjadi pada masa sebelumnya.” kata Agus, Kamis 6 Maret 2025, dalam keterangan tertulisnya.
Agus menekankan bahwa anggaran OMO FOLU Net Sink tidak berasal dari APBN. Ia mengatakan anggaran sepenuhnya dibiayai oleh donor atau negara mitra. “Intinya, sama sekali tidak membebani APBN,” ujar Agus. "Kami menjamin kader-kader kami yang namanya tercantum dalam SK tersebut memiliki kapasitas dan integritas. Posisi kader-kader PSI dalam SK tersebut berada di posisi dukungan kesekretariatan. Jadi memang tugasnya membantu kerja-kerja menteri di bidang administrasi FOLU.”
Sejumlah kader PSI tercatat masuk dalam tim pengurus FOLUmNet Sink 2030 berdasarkan Keputusan Menteri Nomor 32 Tahun 2025. Mereka antara lain Andy Budiman sebagai dewan penasehat ahli, Endika Fitra Wijaya sebagai staf kesekretariatan bidang pengelolaan hutan lestari.
Kemudian, nama Sigit Widodo tercantum dalam daftar anggota bidang peningkatan cadangan karbon, Furqan Amini Chaniago sebagai anggota bidang konservasi, dan Suci Mayang Sari sebagai anggota bidang penegakan hukum dan peningkatan kapasitas. Sementara itu, Raja Juli sendiri menjabat sebagai penanggung jawab atau pengarah FOLU Net Sink 2030.
Masing-masing pengurus mendapat honor. Dalam beleid itu disebutkan honor untuk penanggung jawab atau pengarah sebesar Rp 50 juta setiap bulan, untuk anggota bidang Rp 20 juta setiap bulan, sedangkan bagi staf Rp 8 juta per bulannya.
Eka Yudha dan Hanin Marwah berkontribusi dalam artikel ini.
Pilihan Editor: Mudik Gratis Pemprov Jakarta 2025: Ini Kuota dan Cara Daftarnya