Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Anggur Lama di Botol Baru

Satu situs Internet hadir dengan permainan taruhan sepak bola. Meski berbau judi, permainan ini mengantongi izin resmi.

8 Februari 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BERLABEL indobetonline.com, situs Internet itu tampak mentereng. Begitu diklik, pada halaman muka muncul gambar seorang pemain sepak bola yang diapit oleh logo liga pertandingan bola kelas dunia. Tak sembarang orang bisa menelusuri situs ini. Di halaman depan, ada kotak password menghadang. Masuk ke menu registrasi, pengunjung harus mengisi sejumlah data termasuk nomor rekening di bank. Jika semua oke, para tamu bisa memasang taruhan dengan hadiah yang menggiurkan: seribu kali lipat dalam satu pertandingan.

Siapa pun yang mampir ke situs itu segera tahu: inilah surga bagi para petaruh. Pengelola situs ini mau menyodorkan permainan tebakan pertandingan sepak bola kelas dunia. Di sana, Liga Inggris, Italia, sampai Spanyol jadi ajang taruhan (lihat infografik).

Untuk membuktikan ini bukan portal liar, situs ini mencantumkan dua nomor surat dari menteri terkait: Izin dari Departemen Sosial No. 605/HUK-UND/2003 dan Surat Menteri Komunikasi dan Informasi No. 20/M. Kominfo/12/2003.

Pemerintah melegalkan judi? Inilah perkara yang membuat Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah merah telinga. Awalnya, kata Bachtiar, situs itu mengajukan izin ke Departemen Sosial, lewat PT Indobet Online, sebagai penyelenggara undian gratis berhadiah lewat Internet. Seperti diungkap seorang pejabat di Departemen Sosial, izin situs itu diberikan untuk permainan semacam play station. "Kalau menyalahi izin, akan kita tutup," ujar Bachtiar kepada Tempo News Room, Rabu pekan lalu.

Lalu, apa urusannya dengan Menteri Komunikasi dan Informasi? Rupanya, si penyelenggara situs cukup cerdik. Agar portal itu terlihat resmi, setelah mendapat restu Menteri Sosial, PT Indobet Online mengajukan surat ke Menteri Komunikasi dan Informasi Syamsul Muarif, awal Desember silam. Syamsul pun meneken sepucuk surat kepada PT Indobet Online. Isinya bukan izin, melainkan hanya "menyambut baik dan mendukung" pemanfaatan teknologi informasi oleh perusahaan itu. "Tidak benar kami mengeluarkan surat keputusan. Itu menjerumuskan opini, seolah-olah kami yang memberi izin," kata Sekretaris Menteri Komunikasi, J.B. Kristiadi.

Dari salinan surat yang diperlihatkan kepada TEMPO, pada lajur perihal memang tertulis "persetujuan pembangunan portal Internet". Selebihnya, isinya lebih bersifat anjuran teknis. Misalnya, kata Kepala Biro Data dan Perencanaan Komunikasi dan Informasi, Aizirman Djusan, "mengikuti standar konfigurasi jaringan agar lebih terjamin keamanan." Soalnya, portal tersebut melakukan transaksi online. Nomor surat itulah yang dipetik bersama surat izin Menteri Sosial dan diletakkan di halaman depan situs.

Setelah mengantongi dua "surat keramat" itu, indobetonline.com mulai meluncur pertengahan Januari lalu. Tapi, ada yang aneh dengan perusahaan yang berkantor di lantai 9 gedung World Trade Center, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, itu. Ketika disambangi wartawan TEMPO, pengelola perusahaan terkesan menghindar. Di dinding lobi memang berjejer akta pendirian, termasuk lagi-lagi surat izin dua menteri tersebut. Tercatat pula di akta nama Sanjaya Halim sebagai pemilik perusahaan itu. Siapa Sanjaya? Semua direksi menolak bicara. Bahkan satpam pun buru-buru mengusir wartawan yang datang. Repot.

Kini situs itu mulai mengeduk isi saku para petaruh di dunia maya. Kerto, seorang karyawan indobetonline.com, mengatakan bahwa untuk "bermain" peserta harus menyetorkan uang minimum Rp 2 juta. Duit itu bisa dalam bentuk mata uang asing seperti dolar Singapura ataupun dolar Amerika Serikat. Besarnya minimal S$ 2.000 dan US$ 1.000. Duit itu, kata Kerto, bukanlah jaminan, melainkan sebagai deposit yang bakal digunakan untuk menebak hasil pertandingan.

Bila tebakannya jitu, hasil kemenangan pun dikucurkan ke rekening pemain. Peserta juga bisa mengambil uang itu dengan menekan tombol "withdrawal". Menurut Kerto, proses penarikan duit paling lama sehari semalam. Itu pun tergantung bank mana yang digunakan pemain. Yang tercepat adalah Bank BCA. "Kalau duitnya habis, rekeningnya harus diisi kembali," ujar Kerto.

Dengan cara begitu, tentu sulit mengatakan indobetonline.com tak sedang menggelar judi. Kecaman pun meletup dari Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel). Organisasi terbesar pelaku industri teknologi informasi itu mendesak kedua menteri agar segera membeberkan surat izin itu kepada publik. "Situs itu jelas untuk taruhan alias perjudian," ujar Mas Wigrantoro R.S.,Ketua Mastel.

Yang paling sengit memang Menteri Bachtiar. Mungkin karena merasa kecolongan, ia segera membentuk tim untuk menyelidiki PT Indobet Online. Tim itu berasal dari Tim Penyidik Pegawai Negeri sipil, yang terdiri paling banyak sepuluh orang. Tapi Sekretaris Jenderal Departemen Sosial, Ruchadi, yang ditunjuk Bachtiar sebagai ketua tim kecil itu, mengaku belum bertemu dengan bos usaha taruhan di dunia maya itu. "Saya belum bisa ambil kesimpulan itu judi atau bukan," ujarnya Kamis pekan lalu.

Edmond Makarim dari Pusat Kajian Hukum dan Teknologi Universitas Indonesia mengaku telah mengecek isi situs tersebut. Dari kacamata hukum, kata dia, situs itu jelas permainan judi. "Mereka melanggar Pasal 303 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana," kata Edmond, yang menyelesaikan studi hukum Internet di University of Washington, Amerika Serikat. Bau judi begitu keras, kata Edmond, karena permainan tebakan itu demi peruntungan semata-mata.

Lalu, bagaimana menjerat pelaku di dunia maya itu? Bagi Edmond, itu bukan hal rumit. Ia melihat, dengan pasal anti-judi yang ada, polisi sudah bisa bertindak. Soal alat bukti, baginya juga tak susah amat. "Ini cuma anggur lama dalam botol baru," kata Edmond.

Nezar Patria, Muhamad Nafi (TNR)


Berlaga Untung di Dunia Maya

Syarat bagi Petaruh

  1. Berusia minimal 18 tahun.
  2. Membuka rekening deposit. Bisa dilakukan dalam berbagai mata uang, yakni dolar Amerika Serikat, Hong Kong, Singapura, atau poundsterling dan euro, bath, plus rupiah. Besarnya mata uang asing minimal S$ 2.000 dan US$ 1.000.
  3. Pemasangan taruhan hanya bisa dilakukan sebanyak uang di dalam deposit.
  4. Pertaruhan dilakukan berdasar hasil pertandingan olahraga, terutama sepak bola.
  5. Pemasang bisa memilih aneka kategori taruhan, seperti fixed odds (bandar menentukan angka pelipat taruhan pada kemungkinan menang, seri, dan kalah) dan asian handicap (bandar menentukan angka pelipat taruhan dengan dua kemungkinan hasil pertandingan).
  6. Taruhan tidak bisa dibatalkan atau diubah.
  7. Hadiah maksimal yang akan dibayar perusahaan adalah seribu kali jumlah taruhan dalam berbagai kombinasi.

Model Taruhan

Umum

  1. Single: taruhan dengan satu pilihan pada satu event, dan tim/olahragawan yang dipilih harus menang.
  2. Doubles: taruhan dengan dua pilihan pada event yang berbeda, dan dua tim/olahragawan yang dipilih harus menang.
  3. Trebles: taruhan dengan tiga pilihan pada tiga event yang berbeda, dan semua tim/olahragawan yang dipilih harus menang.

Khusus

  1. Asian Handicap: pertaruhan yang risikonya dianggap lebih kecil daripada menebak menang-kalah. Petaruh cukup memilih tim unggulan untuk mengatasi handicap, atau tim non-unggulan untuk mendapatkan handicap.
  2. Pertarungan Setengah Main: petaruh cukup memasang untuk hasil pertandingan babak pertama sepak bola.
  3. Odd/Even: pertaruhan untuk hasil pertandingan 90 menit, tanpa handicap.
  4. Draw/Not Draw: pertaruhan menebak hasil pertandingan tanpa handicap.
  5. Over/Under.

Sepak Bola
Obyek taruhan paling banyak dari permainan ini adalah sepak bola. Berbagai hasil pertandingan di Eropa itu adalah:

  • Liga Primer Inggris
  • Liga Italia Seri A
  • Liga Spanyol
  • Liga Belanda
  • Liga Prancis
  • Piala Afrika 2004
  • Divisi I Inggris
  • Divisi II Inggris
  • Divisi III Inggris
  • Piala Spanyol
  • Piala Carling (Inggris)

Aturan Main

  1. Pertandingan yang ditunda pada hari lain hasilnya diabaikan dari pertaruhan. Pertandingan yang sudah berjalan tetapi ditunda kelanjutannya hingga hari lain hasilnya diperhitungkan pada hasil akhir.
  2. Hasil pertandingan yang dialihkan ke tempat lain (ke kandang lawan atau tempat netral) karena suatu hal juga diabaikan.
  3. Bila pemasang memilih pemain, yang ternyata baru diturunkan ke lapangan setelah gol pertama tercipta, taruhan juga akan diabaikan dan uang taruhan akan dikembalikan.
  4. Gol pertama yang tercipta karena bunuh diri tidak diperhitungkan. Namun, jika tak ada gol lain yang tercipta, hasil akhir akan diperhitungkan.
  5. Para pemasang taruhan untuk tim juara akan dianggap menang bagaimanapun tim itu memenangi pertandingan (baik menang langsung, melalui perpanjangan waktu, penalti, ataupun golden goal). Sebaliknya, para petaruh tim yang didiskualifikasi akan langsung dinyatakan kalah.
  6. Semua taruhan hasil pertandingan reguler akan diperhitungkan hanya untuk permainan selama 90 menit dan injury time.

Sumber: indobetonline.com, Koran Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus