Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Terjangan angin kencang yang melanda Desa Sumber Brantas, Desa Gunungsari, dan Desa Sumbergondo Kota Batu, Malang Raya, Jawa Timur mulai Sabtu malam, 19 Oktober 2019, pukul 23.30 WIB, hingga tadi malam, melumpuhkan aktivitas warga. “Hanya petugas gabungan penanggulangan bencana yang diperbolehkan berada di lokasi bencana,” kata Kepala Seksi Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Achmad Choirur Rochim Rochim, Senin, 21 Oktober 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kerusakan terparah dialami warga desa yang mendiami Jurangkuali dan Lemahputih, dua dusun di Desa Sumber Brantas yang berdekatan dengan objek wisata air panas Cangar. Lokasi ini merupakan penghubung antara wilayah Kota Batu dengan wilayah Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain korban harta, seorang warga bernama Sodiq dilaporkan meninggal. Warga Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, ini meninggal tertimpa pohon. Selain itu banyak warga yang mengeluhkan sesak napas akibat terpapar debu dan pasir yang tersapu angin.
Situasi dan kondisi masih membahayakan keselamatan jiwa, seluruh penduduk lokasi bencana angin kencang diungsikan. Pengungsi ditampung di lima pos, yakni Pos Koordinasi Penanggulangan Bencana BPBD Kota Batu (351 jiwa), Kompleks Rumah Dinas Wali Kota Batu (122 jiwa), Balai Desa Punten (530 jiwa) dan Balai Desa Tulungrejo (40 jiwa), serta SD Negeri 1 Punten (173 jiwa).
Kompleks Rumah Dinas Wali Kota dikhususkan bagi pengungsi ibu hamil, bayi dan anak-anak, serta manusia lanjut usia yang memang membutuhkan penanganan secara khusus.