Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Angin kencang melanda kawasan Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaju, Kota Batu, Jawa Timur sejak Sabtu hingga Ahad, 20 Oktober 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebanyak 550 penduduk desa tersebut kini diungsikan ke sejumlah pos pengungsian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Seksi Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Achmad Choirur Rochim mengatakan, warga diungsikan ke Pos Koordinasi Penanggulangan Bencana BPBD Kota Batu, Rumah Dinas Wali Kota Batu, serta Balai Desa Punten dan Balai Desa Tulungrejo di Kecamatan Bumiaji.
Menurut Rochim, BPBD dan instansi juga mendirikan pos pelayanan kesehatan dan pendirian dapur umum di tiap pos pengungsian.
Angin kencang menerbangkan debu hingga menyelimuti hampir seluruh wilayah desa sehingga membuat jarak pandang terbatas.
Terjangan angin kencang merusak 23 unit rumah tinggal, 13 warung, fasilitas umum, jaringan komunikasi, serta menumbangkan delapan pohon serta beberapa tiang listrik dan lampu penerangan jalan umum.
Kerusakan terparah dialami warga desa yang mendiami Dusun Jurangkuali atau yang berdekatan dengan objek wisata air panas Cangar. Lokasi ini merupakan penghubung antara wilayah Kota Batu dengan wilayah Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Selain harta-benda, dilaporkan satu orang meninggal dan beberapa orang lagi mengalami luka-luka dan gangguan saluran pernapasan. Korban meninggal atas nama Sodiq, warga Dusun Jurangkuali. Ia tewas tertimpa pohon tumbang.
“Itu data hingga 19.30 WIB hari ini. Nanti datanya diperbarui lagi,” kata Rochim, Ahad malam, 20 Oktober 2019.
Karena kondisinya cukup parah dan berbahaya, jalur lalu lintas dari wilayah Kota Batu ke Mojokerto lewat Cangar ditutup. Anggota TNI, Polri, dan Satuan Polisi Pamong Praja telah dikerahkan untuk mengamankan lokasi bencana yang ditinggalkan penduduk.