Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas mengaku tak yakin partai koalisi pengusung Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin akan lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal ini disampaikan Ibas menyangkut efek ekor jas atau coattail effect yang disebut-sebut hanya akan dinikmati dua partai yang memiliki calon presiden, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Gerindra.
"Coattail effect ini yang diuntungkan Partai Gerindra dan PDIP. Saya tidak yakin apakah koalisi Pak Jokowi partai-partainya juga bisa selamat," kata Ibas di The Sultan Hotel, Jakarta, Ahad, 11 November 2018.
Ibas menuturkan, alasan inilah yang mendasari Partai Demokrat menerapkan strategi berbeda untuk pileg 2019 mendatang. Sebab, pemilu legislatif 2019 digelar serentak untuk pertama kalinya. Ibas mengakui partainya mengedepankan pemenangan pileg ketimbang pemilihan presiden 2019.
"Demokrat first. Kami juga berharap Demokrat tetap ada di parlemen," ujarnya.
Partai Demokrat menargetkan kemenangan pileg 2019 sebesar 15 persen. Ibas mengatakan hasil survei internal partainya mencatat Demokrat meraih 8-19 persen di pileg nanti. Di sisa waktu lima bulan menjelang Pemilu 2019 pada 17 April nanti, Ibas optimistis partainya bisa mencapai target yang sudah ditetapkan.
"Ada proses yang berkesinambungan dari bulan ke bulan," ujar putra kedua Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ini.
Partai Demokrat baru saja menggelar pembekalan untuk calon anggota legislatif Dewan Perwakilan Rakyat. Pembekalan itu berlangsung selama dua hari sejak Sabtu, 10 November kemarin. Sejumlah pengarahan dan instruksi diberikan untuk para caleg, di antaranya oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Ibas mengimbuhkan, Demokrat masih akan berfokus pada kampanye pileg sampai setidaknya akhir tahun ini. Setelah itu, kata dia, Demokrat akan melihat perkembangan di lapangan untuk menentukan strategi kampanye pilpres.
"Urusan pilpres ada waktunya. Ada beberapa (caleg) yang sudah langsung, menyuarakan, atau kegiatan di lapangan, tetapi tak sedikit caleg Demokrat yang berkonsentrasi untuk memenangi dirinya masing-masing," kata caleg dari daerah pemilihan Jawa Timur VII ini.