Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Anti Si Kampung

Peternakan ayam di kabupaten asahan digalakkan. dinas peternakan memberi bibit ayam asal amerika, yang unggul berproduksi. agar proyek tersebut berhasil, ayam penjantan kampung dimusnahkan.

10 Juli 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HIRUK pikuk perkara peternakan ayam sedang berlangsung di 3 kampung di Kabupaten Asahan. Di kampung Antara (Kecamatan Limapuluh) Sukaramai (kecamatan Tanjung Tiram) dan Sukadamai (kecamatan Kisaran). Dengan maksud -- tentu saja hebat meningkatkan produksi telur dan daging ayam, berarti pula meningkatkan pendapatan rakyat, kerepotan tersebut dimulai dengan mencari bibit unggul. Berarti bibit ayam kampung mesti disingkirkan. Dengan memotongnya atau menjualnya. Sebagai gantinya ke-3 kampung tadi memperofeh ayam jantan asal Amerika, dari jenis Rhode Island Red (RIR) alias Ayam Merah dari Pulau Rhode. Para jantan mancanegara itu pemberian dari Dinas Peternakan Kabupaten Asahan yang memperolehnya dari Balai Benih Sungai Rengas Kisaran. Masing-masing kampung memperoleh 250. 90 dan 200 ekor. Program ini sudah diperhitungkan matang-matang", ujar M. Siahaan, Kepala Dinas Peternakan Asahan. Agaknya ini perlu dikemukakan Siahaan sebab program yang mulai pertengahan tahun lalu itu, baru akan terlihat hasilnya awal tahun depan. Karena untuk mendapatkan hasil perkawinan silang yang benar-benar bersifat jantan RIR tersebut, diperlukan sampai generasi filial kelima (F.5). Pada generasi tersebut anak ayamnya sudah benar-benar mewarisi sifat bapaknya. Bobotnya lebih berat dari ayam jenis induknya yang pribumi. Telurnya lebih banyak (setahunnya bertelur 200-260 butir, sedang ayam domestik 50-60 butir), lebih besar lagi dan berkadar protein 2 kali lipat. Pendeknya ayam hasil asimilasi itu hebat. Bunuh Saja Agar rencana matang itu berjalan lancar, Siahaan perlu mengambil tindakan-tindakan pengamanan yang ketat. Umpamanya mendidik kader-kader yang sanggup memelihara ayam-ayam mancanegara yang kesohor manja itu. Tak kurang dari 96 kader dari ketiga kampung itu telah beres dicetak. Mereka pula yang mengatur tatacara perkawinan antara 10 ayam betina kampung dengan seekor jantan ayam mancanegara itu. Misalnya mengatur jadwalnya. Dan karena ayam-ayam betina proyek itu tak boleh bergaul dengan ayam jantan kampung (karena itu ayam jantan setempat dimusnahkan), ketika kampung itu dinyatakan "tertutup" bagi ayam jantan kampung asal daeah sekitarnya. Hingga sejak awal sekali sudah dilakukan persepakatan dengan penduduk kampung-kampung tetangganya agar tak seekor jago kampung pun diperkenankan memasuki kampung yang dijadikan proyek itu. "Bila ada ayam jago kampung masuk, bunuh saja. Tak ada perkara tuntut-menuntut", begitu bunyi sanksi konsensus. "Kalau tak begitu, proyek ini bisa gagal" tukas Siahaan. Sampai ke generasi filial 3 (F.3) sekarang ini, kekhawatiran gagal itu memang tak perlu. Hingga Bupati Asahan Manan Simatupang sudah akan meluaskan proyek serupa di 12 kampung lainnya, tahun depan. Dan Gubernur Marah Halim, setelah berkeliling melongoki proyek tersebut dan mendengar laporan Bupati Simatupang, tak ragu lagi menyebut, "Asahan sebagai pelopor dalam soal peternakan ini". Hingga dengan sebuah surat perintah kepada seluruh Bupati dan Walikota di Sumut, Gubernur minta, "agar seluruh Sumut menggerakkan peternakan ayam seperti yang telah dilaksanakan di kabupaten Asahan". Tampaknya proyek memburu ayam blasteran tersebut di mata Gubernur Marah Halim akan sukses dan punya prospek cerah.Siapa tahu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus