Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyiapkan dana siap pakai sebesar 250 miliar untuk antisipasi kondisi darurat saat saat terjadi banjir dan longsor. Indonesia saat ini sudah mema musim penghujan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk penanganan darurat kepada BPDB yang memiliki daerah rawan banjir dan longsor. "Kalau kurang kami tambah," tuturnya di kantor BNPB, Jakarta, Kamis, 26 Oktober 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BNPB, kata Sutopo, telah mengetahui daerah rawan banjir dan longsor sehingga memudahkan antisipasi. "Prediksi waktu dan polanya sudah diketahui, sehingga antisipasi telah berjalan," ujar Sutopo
Sutopo mengatakan salah satu antisipasi BNPB adalah membagikan peta rawan banjir dan longsor kepada pemerintah daerah. Masyarakat, kata dia, dapat mengakses peta rawan bencana tersebut di inarisk.bnpb.go.id atau website badan geologi, BMKG, dan Kementerian PUPR.
Sutopo mengatakan antisipasi dilakukan dengan rapat koordinasi, sosialiasi, serta simulasi. Dia menambahkan antisipasi juga dengan penguatan bantuan logistik peralatan serta penetapan status siaga. "Juga dengan pemberian bantuan dana siap pakai," ucapnya.
Saat ini, kata Sutopo, sistem peringatan dini untuk banjir dan longsor serta aplikasi pemantauan banjir telah diaktifkan. Dia juga mengatakan BNPB bersama beberapa pihak telah membuat website petabencana.id yang dapat digunakan oleh masyarakat. "Biar masyarakat bisa melaporkan banjir di daerahnya," tuturnya.