Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Baru 1 Kali Disuntik Vaksin, Kadis Kesehatan Banjarmasin Positif Covid-19

Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin positif Covid-19. Ia baru sekali disuntik vaksin Covid-19.

22 Januari 2021 | 17.09 WIB

Petugas gabungan melakukan penyekatan jalan masuk ke dalam kota di perbatasan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat malam, 24 April 2020. Penyekatan jalan masuk menuju dalam kota dilakukan untuk membatasi akses dan mempermudah pemeriksaan oleh petugas guna mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA/Bayu Pratama S
Perbesar
Petugas gabungan melakukan penyekatan jalan masuk ke dalam kota di perbatasan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat malam, 24 April 2020. Penyekatan jalan masuk menuju dalam kota dilakukan untuk membatasi akses dan mempermudah pemeriksaan oleh petugas guna mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA/Bayu Pratama S

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Banjarmasin - Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi, dikabarkan positif Covid-19 pada Jumat, 22 Januari 2021. Machli sudah diisolasi di RSUD Ulin Banjarmasin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, mengatakan anak buahnya itu sudah satu pekan dalam perawatan khusus. Menurut dia, Machli mengabarkan bahwa kondisinya sesak nafas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Saya memberi dukungan, yang penting santai saja menghadapi semua, jangan terlalu berat pikiran. Ketika orang kena Covid, yang penting jangan terbebani pikiran," kata Ibnu Sina, Jumat, 22 Januari 2021. Machli sejatinya sudah disuntik vaksin Sinovac pada 14 Januari.

Sebagai catatan, Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (PP Peralmuni) Iris Rengganis mengatakan seseorang harus menjalani dua kali vaksinasi Covid-19 agar dapat memastikan efektif dalam membentuk antibodi.

Dia menyatakan vaksin Covid-19 ini bersifat mematikan virus sehingga tidak dapat berkembang biak. Namun, bukan berarti jika sudah disuntik sekali maka tidak akan tertular virus corona.

Pada jeda antara vaksin pertama dan kedua, penerima vaksin harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan karena antibodi belum secara penuh terbentuk, makanya tak heran masih ada kasus positif Covid-19 setelah vaksin pertama. “Jangan sampai berpikir orang sudah sekali vaksin lalu sudah aman, tidak menerapkan 3M lagi. Belum vaksin kedua, dia sudah tertular,” kata Iris.

Sementara itu, pakar kesehatan masyarkat dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Iwan Aflanie, berkata ada kecenderungan penderita Covid-19 naik di Kalsel. Ia memprediksi Kalsel belum aman dari pandemi, masih kategori sedang sampai tinggi. “Ditambah lagi adanya banjir, menambah resiko karena 3M tidak bisa sepenuhnya dilaksanakan protokolnya,” ujar Iwan.

Iwan juga mewanti-wanti potensi munculnya klaster baru di pengungsian korban banjir. Itu sebabnya, ia meminta ada rapid test antigen massal di titik-titik pengungsian, sehingga bisa memastikan tidak ada yang positif Covid-19.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus