Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Batas Haram dan Halal Wilayah Arab Saudi bukan seluruhnya tanah suci, kecuali hanya sekitar Mekah dan Madinah. Keduanya disebut haramain, kota suci kembar. Batasnya atau pal ditandai patok hijau. Seperti Masjid Aisyah di Tanaim yang 6 km dari Mekah berada di tanah halal (bagi api neraka), tapi patok hijau sebelah luar dinding mihrabnya menjadi batas tanah haram. Di masjid ini biasanya orang miqad (berniat) dan salat sunat dua rakaat untuk ihram ketika umrah. Luas Mekah sebagai tanah suci adalah 16 mil darat, atau 25,74 km2. Malaikat Jibril menunjuk pal tadi kepada Ibrahim hingga Mekah (di Quran dinamai Bakka) sebagai Haram Ibrahim. Allah mengabulkan permohonan nabi yang berasal dari Irak ini: Mekah, atau Ummul Qura, selain aman juga haram dari api neraka. Madinah sebagai tanah suci luasnya 12 mil darat (19,30 km2). Kota ini hingga sekitar pal disebut Haramur Rasul karena Allah mengabulkan permintaan Nabi Muhammad saw., bahwa api neraka jahanam takut menyantap Madinah. Batasnya diperjelas dengan "dari Bukit Air sampai di sini, yaitu Jabal Uhud". Sebutan ini direkam dalam Sahih Bukhari dan Muslim. Riwayat Mekah sebagai kota suci dalam Quran terdapat di enam surat, dalam sembilan ayat. Surat turun di Mekah 86 buah. Riwayat Madinah (Kota Nabi) disebut Quran dalam empat surat dan lima ayat. Di Madinah turun 28 surat. Madinah adalah ibu kota pemerintahan Islam yang pertama. Bagi bukan mukimin, masuk Mekah diharuskan ihram. Rasulullah memasuki Mekah sekali tanpa ihram ketika memimpin penaklukan kota ini. Memasuki Madinah tidak harus ihram. Selain Haramain, ada sebuah lagi kota suci bagi umat Islam, yang juga disebut dalam Quran. Yaitu Yerusalem di Palestina (kini dikuasai Israel). Di sini ada Baitul-maqdis, Rumah yang Jauh. Berangkat dari Masjidil Haram, Rasulullah mengadakan isra mikraj melalui Masjidil Aqsa. Kota suci Yerusalem terbuka untuk umat Islam, Yahudi, dan Nasrani. Lain Haramain. Selama ini, yang nonmuslim dilarang memasuki tanah suci umat Islam ini. Larangan tertulis (dan diperiksa askari) dipasang di pintu gerbang dekat Desa Hudaibiyah, sebelum jalan lurus menuju Mekah. Snouck Hurgronje yang bukan Islam ketahuan masuk Mekah. Penasihat politik Hindia Belanda di Indonesia ini diusir, 1885, setelah enam bulan di sana menyamar sebagai Abdul al Gaffar. Tapi Thomas Kiernan, wartawan AS, luput diudek intel Arab Saudi. Ia melancong ke Arafah, Mina, dan masuk Masjidil Haram. Yang membawanya Basmajian, penganut Nasrani asal Armenia. Di zaman Raja Faisal hidup, Basmajian konsultan Aramco, perusahaan minyak patungan Arab Saudi-AS. Kiernan menulis pengalamannya di Mekah itu dalam bukunya, The Arabs (1984), berisi sejarah dan perilaku orang Arab setelah boom minyak. Namun, Kaabah berkelambu kiswah hitam dimiripkan dengan mammoth, dan Masjidil Haram disamakannya dengan Yangkee Stadium. "Kota berpenduduk 200 ribu jiwa ini hidup dari industri haji," tulis Thomas Kiernan. Kini, atas permintaan penguasa Arab Saudi, tentara Amerika dan pasukan asing lain dipusatkan di Dhahran. Mereka membuat pagar betis di sempadan Arab Saudi-Irak-Kuwait. Kalau Presiden Irak Saddam Hussein al-Takriti memaksakan serdadunya menyerbu Arab Saudi, dan perang menjalar ke Mekah dan Madinah, tentara asing yang nonmuslim diizinkan memasuki dua kota suci? Kemah mereka sekitar 1.600 km dengan Mekah dan Madinah. Padahal, di Mekah dan Madinah dilarang membunuh. Bila terpaksa, hanya membunuh binatang berbisa dan kutu. Pohon tertentu bahkan dilarang ditebang. Batu dari Tanah Haram juga tak holeh dibawa keluar, khawatir disyirikkan umat. Kecuali yang boleh adalah air zamzam. Toh khurbah, perbuatan kehancuran dan celaka, terjadi juga di Mekah. Kaabah pernah tempat menjemur mayat Abdullah Ibn Zuhair, Gubernur Mekah yang menolak membaiat Yazid bin Muawiyah sebagai khalifah. Yusuf al-Hajjaj, Gubernur Kufah di Irak, membunuhnya. Kepalanya dihadiahkan kepada Yazid di Damaskus. Abdullah adalah keponakan Aisyah, istri Rasulullah. Khurbah bakal terulang kalau AS dan Irak berani mengambil risiko melibas dua kota suci Islam ini masuk ajang perang. Dan apa hikmahnya, khusus bagi penguasa Arab Saudi, karena memang bukan bakal perang suci. Zakaria M. Passe
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo