Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

BMKG Nyatakan Tak Pernah Tetapkan 1 Syawal Pada 12 Mei

BMKG melaksanakan pengamatan selama dua hari yaitu tanggal 11-12 Mei 2021 pada waktu sore hingga malam hari.

11 Mei 2021 | 14.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tim Rukyatul Hilal Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bengkulu melihat posisi bulan dengan teleskop terprogram saat pengamatan hilal untuk menentukan Idul Fitri di Pantai Tapak Paderi, Bengkulu, Jumat, 22 Mei 2020. Kementerian Agama melakukan pemantauan hilal di 80 titik di 34 provinsi di Indonesia untuk menentukan 1 Syawal 1441 Hijriah. ANTARA/David Muharmansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menampik sejumlah berita beredar yang menyebutkan BMKG menyatakan potensi 1 Syawal 1442 H jatuh pada tanggal 12 Mei 2021.

"BMKG tidak pernah menyatakan kapan tanggal 1 Syawal 1442 H akan terjadi (jatuh tanggal berapa), karena penetapan tanggal 1 Syawal 1442 H adalah kewenangan Menteri Agama RI, melalui Sidang Isbat yang akan dilaksanakan pada 11 Mei 2021," ujar Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono lewat keterangan tertulis, Selasa, 11 Mei 2021.

Dalam mendukung Penetapan 1 Syawal 1442 H yang akan ditetapkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia, sesuai amanah Undang-Undang No.31/2009, Peraturan Pemerintah No. 46/2012 dan Peraturan Pemerintah No.11/2016, BMKG hanya melaksanakan perhitungan (hisab) dan pengamatan (rukyat). BMKG melaksanakan pengamatan selama dua hari yaitu tanggal 11-12 Mei 2021 pada waktu sore hingga malam hari.

"Bahwa pengamatan tanggal 11 Mei 2021 pada sore hingga malam hari, tidak mungkin hilal terlihat karena konjungsi/ijtimak hilal belum terjadi dan ketinggian hilal masih negatif (minus)," ujar Rahmat.

Sementara potensi terlihatnya hilal pada pengamatan 12 Mei 2021, lanjut dia, antara sedang-besar. "Perlu ditegaskan bahwa pengamatan hilal selalu dilakukan sore hingga malam hari, demikian juga pengamatan tanggal 12 Mei 2021, juga dilaksanakan pada sore hingga malam hari," ujarnya.

Adapun proses/mekanisme pengamatan (rukyat hilal) oleh BMKG dimulai tiga jam sebelum matahari terbenam sampai 30 menit setelah bulan terbenam dengan memanfaatkan teleskop yang dihubungkan dengan komputer dan kamera serta dipadukan dengan teknologi informasi. Saat pengamatan dilaksanakan, kecerlangan cahaya hilal akan direkam oleh detektor yang dipasang pada teleskop yang secara otomatis mengikuti berubahnya posisi bulan di ufuk barat.

Dengan teknologi informasi, data tersebut langsung dikirim ke server di BMKG Pusat, untuk kemudian disimpan dan disebarluaskan kepada masyarakat secara online (live streaming) ke seluruh dunia melalui http://www.bmkg.go.id/hilal. Sehingga masyarakat luas dapat ikut melihat hilal penentu awal bulan Syawal 1442 H pada Selasa, 11 Mei 2021 dan Rabu, 12 Mei 2021 pada sore hingga malam hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus