Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Bulog Klaim Pelibatan Babinsa dalam Penyerapan Gabah Bukan karena Perusahaan Dipimpin Tentara Aktif

Suyamto mengatakan, pelibatan Babinsa dalam program kerja Bulog ini bukan hal baru. Pada 2016 Bulog juga kerja sama dengan TNI untuk pengadaan gabah.

8 Maret 2025 | 17.12 WIB

Tumpukan beras Bulog di Kemayoran.
Perbesar
Tumpukan beras Bulog di Kemayoran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto membantah pelibatan Bintara Pembina Desa atau Babinsa dalam proyek penyerapan gabah dikarenakan kepemimpinan Mayjen Novi Helmy Prasetya. Saat ini posisi direktur utama perusahaan pelat merah itu dijabat oleh Novi Helmy Prasetya, yang juga tentara aktif.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Suyamto mengatakan, pelibatan Babinsa dalam program kerja Bulog ini bukan hal baru. "Pada 2016, Bulog juga bekerja sama dengan TNI pada saat pengadaan (gabah)," katanya saat dihubungi, Sabtu, 8 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pelibatan Babinsa, ujar dia, juga telah dilakukan oleh Kementerian Pertanian dalam budi daya padi. "Sekarang Bulog melanjutkan dengan sampai pembelian hasil panen," ujar Suyamto.

Ia menjelaskan, Babinsa sengaja dilibatkan dalam proyek penyerapan gabah lantaran memiliki informasi ihwal lokasi dan waktu panen. Informasi itu, kata dia, yang nantinya akan disampaikan Babinsa ke Bulog. "Sehingga mempercepat pembelian gabah petani," ujarnya. Selain Babinsa, ia mengatakan bahwa Bulog juga melakukan kerja sama dengan Polri, Dinas Pertanian, dan Perpadi.

Adapun TNI telah meneken perjanjian kerja sama dengan Perum Bulog pada Senin, 10 Februari 2025. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Hariyanto mengatakan bahwa kerja sama instansinya dengan Bulog dilakukan dalam rangka mendukung pengadaan beras dan gabah nasional 2025.

"Kerja sama ini akan memanfaatkan gudang-gudang TNI yang tersebar di seluruh Indonesia untuk memperkuat ketahanan pangan nasional," kata Hariyanto ketika dihubungi Tempo pada Senin, 10 Februari 2025.

Direktur Utama Perum Bulog Novi Helmy Prasetya menilai, pelibatan Babinsa akan memudahkan pendataan petani yang ingin menjual gabah kepada Bulog. Ia menambahkan, TNI juga bakal membantu mengamankan harga gabah agar sesuai dengan ketentuan, yakni Rp 6.500 per kilogram.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus