Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, mengatakan anggaran makan bergizi gratis atau MBG sebesar Rp 10 ribu per porsi baru simulasi. Dia mengatakan pemerintah tentu akan memberikan evaluasi setelah anggaran tersebut diimplementasikan di lapangan secara menyeluruh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tentu simulasi pelaksanaan menuju penerapannya pada Januari tahun depan terus dilakukan, dan Rp10 ribu itu sebagai pondasi awal perhitungan,” kata Muhaimin saat ditemui di kompleks gedung parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Jumat malam, 13 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kalaupun anggaran Rp10 ribu per porsi itu tetap diterapkan, dia mengatakan pastinya Badan Gizi Nasional sudah memiliki formulasi makanan yang akan disajikan. Menurut dia, bisa saja dengan anggaran Rp10 ribu per porsi itu lebih difokuskan pada pemenuhan protein.
“Mungkin dengan segitu baru empat sehat saja. Yang selama ini perlu difokuskan mungkin pada protein, tentu Badan Gizi Nasional lebih tahu. Yang jelas sampai tanggal 1 Januari nanti itu simulasi,” kata dia.
Makan bergizi gratis merupakan salah stau janji politik Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka saat mengikuti Pilpres 2024. Ketika berkampanye, baik Prabowo maupun Gibran memandang perlunya perbaikan gizi anak-anak Indonesia sebagai persiapan di tahun 2045 mendatang.
Program ini juga diusung mengingat masih tingginya angka stunting di Indonesia, yakni 21,6 persen (per 2023) dan masih terdapat anak yang mengalami gizi buruk. Program ini ditargetkan akan berlaku secara nasional per 1 Januari 2025.
Sejumlah pihak mengkritik anggaran makan bergizi gratis tersebut bila dihitung per porsi. Kritikan itu salah satunya disampaikan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Mega meragukan anggaran Rp10 ribu per porsi itu mencukupi kebutuhan gizi yang diperlukan. Dia meminta Presiden Prabowo Subianto meninjau kembali hal tersebut.
“Ku hitung Rp10 ribu, toh. Sekarang harga-harga naik. Eh mas Bowo (Prabowo Subianto) dengerin nih, tolong deh suruh dihitung lagi," kata Megawati dalam acara peluncuran buku berjudul Pilpres 2024: Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis, di Jakarta, pada Kamis, 12 Desember 2024.
Kritik juga disampaikan anggota Komisi X DPR Bonnie Triyana. Politikus PDIP ini mengatakan anggaran Rp10 ribu itu tidak bisa diberlakukan secara merata untuk semua daerah di Indonesia.
Bonnie mengatakan ada banyak faktor yang mesti dipertimbangkan, seperti perbedaan tingkat inflasi suatu daerah dengan daerah lainnya. Belum lagi faktor distribusi logistik di setiap daerah yang membuat harga kebutuhan pokok menjadi mahal.
“Kami mendengar untuk satu paket makanan menunya yang sesuai di Jakarta itu disebutkan Rp10.000, datang ke sini (Papua) bisa sampai Rp30.000 lebih," kata Bonnie di Jayapura, Papua, dalam keterangan tertulis pada Selasa, 10 Desember 2024.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengatakan telah menetapkan rincian untuk anggaran Makan Bergizi Gratis menjadi seharga Rp10 ribu per porsi. Prabowo meyakini bahwa alokasi itu cukup untuk kebutuhan-kebutuhan di daerah.
Lebih lanjut, Prabowo mencontohkan keluarga yang memiliki tiga hingga empat anak bisa mendapat Rp2,7 juta per bulan dari kebijakan dan penetapan anggaran ini.
“Jadi kalau ini semua dengan bantuan-bantuan bansos dan tunjangan sosial lainnya termasuk Program Keluarga Harapan dan bantuan-bantuan lainnya, saya kira upaya pemerintah untuk mengamankan semua lapisan masyarakat,” kata Prabowo.
Tadinya, anggaran makan bergizi gratis dipatok Rp15 ribu per porsi. Namun menurut Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, yang bertugas menyelenggarakan MBG secara nasional, anggaran Rp10 ribu sudah cukup. Angka itu didapat berdasarkan uji coba selama 11 bulan di Sukabumi, Jawa Barat.
“Kami ingin Rp15 ribu, tapi kondisi anggaran mungkin Rp10 ribu. Kami hitung untuk daerah-daerah, itu cukup, cukup bermutu dan bergizi,” kata Prabowo pada Jumat, 29 November 2024.
Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi mengatakan anggaran Rp10 ribu per porsi sudah melalui uji coba selama hampir satu tahun di berbagai daerah. Dia mengklaim dengan anggaaran tersebut mampu memenuhi ketercukupan kalori sebesar 600-700 kalori.
“Sudah dilakukan uji coba hampir setahun ini. Jadi, di Pulau Jawa, untuk ketercukupan 600-700 kalori per sajian, bisa dengan harga maksimal Rp10 ribu,” kata Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, pada 30 November 2024, seperti dikutip .
Hasan menjelaskan, program makan bergizi gratis ini sudah diuji coba di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jakarta. Dia menyebutkan anggaran program ini secara keseluruhan ditetapkan sebesar Rp 71 triliun dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara pada tahun 2025.
Annisa Febiola dan Daniel Ahmad Fajri berkontribusi dalam penulisan artikel ini.