Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Catatan Pakar Gizi UGM untuk Program Makan Bergizi Gratis

Pakar Gizi UGM berbicara mengenai program makan bergizi gratis yang dicanangkan Prabowo-Gibran. Ini catatannya.

8 Desember 2024 | 11.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat meninjau program makan bergizi gratis di SDN 15, Jakarta Barat, Selasa, 19 November 2024. TEMPO/Ilham Balindra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto direncanakan mulai berjalan pada Januari 2025. Dengan alokasi anggaran Rp10.000 per porsi, program ini bertujuan menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak di seluruh Indonesia.

Dilansir dari ugm.ac.id, Toto Sudargo ahli gizi Universitas Gadjah Mada (UGM), menyambut baik inisiatif ini seraya memberikan beberapa masukan terkait implementasinya.

“Dilihat dari perencanaannya, Rp10.000 untuk setiap anak masih mungkin dilaksanakan. Tentunya, pelaksanaannya harus terus dipantau, dievaluasi, dan ditingkatkan,” ujarnya, dikutip dari laman UGM, Jumat 6 Desember 2024.  

Menurut Toto, keberagaman potensi daerah di Indonesia menjadi kunci keberhasilan program MBG. Setiap daerah diharapkan dapat mengadaptasi menu sesuai dengan ketersediaan bahan pangan lokal. “Beberapa daerah memang masih mengandalkan nasi. Di beberapa daerah seperti papua dapat diganti dengan sagu, papeda, jagung. Kemudian, untuk karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral dapat diganti dengan ikan, telur, dan daging atau sumber nabati lainnya, sesuai wilayahnya masing-masing,” kata dia.

Untuk memenuhi kebutuhan gizi seperti protein, vitamin, dan mineral, Toto menyarankan agar menu-menu dapat memanfaatkan sumber daya alam setempat, seperti ikan, telur, daging, atau bahan nabati lain. Hal ini dinilai dapat mengurangi ketergantungan pada bahan impor dan menekan biaya produksi.    

Pada awalnya, Prabowo menginginkan anggaran Rp15.000 untuk makan bergizi gratis. Namun, kondisi tidak memungkinkan untuk mempertahankan anggaran tersebut dalam program makan bergizi gratis sehinggga dipangkas menjadi Rp10.000.

Terkait anggaran Rp10.000 per porsi tersebut, Toto menyebut bahwa harga tersebut cukup realistis jika pemerintah menerapkan subsidi silang dan memangkas biaya tambahan, seperti transportasi. Ia menyarankan agar makanan diproduksi di wilayah yang dekat dengan sekolah sehingga distribusinya lebih efisien.  

Selain itu, ia menekankan pentingnya keterlibatan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Badan Gizi Nasional dalam memantau kualitas dan keamanan makanan yang disediakan. Keterlibatan kedua badan ini akan memastikan makanan yang sampai ke tangan anak-anak aman dan bergizi. 

Selain aspek gizi, Toto menyoroti pentingnya penyajian makanan yang menarik bagi anak-anak. “Tidak apa-apa dengan porsi yang kecil, tetapi harus dibuat menarik agar anak-anak suka dan mau memakannya. Ini juga akan meminimalkan sisa makanan yang terbuang,” ujarnya.  

Ia menambahkan, pemerintah harus memprioritaskan kualitas makanan daripada kuantitas. Program ini, menurutnya, tidak boleh dilihat sebagai proyek yang berorientasi keuntungan semata. “Yang utama adalah kualitas gizi yang diterima anak-anak sebagai generasi emas penerus bangsa,” tegasnya.  

Toto mengapresiasi program MBG ini sebagai langkah besar yang membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Ia menyerukan kolaborasi antara pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), media, dan masyarakat untuk memastikan program ini berjalan dengan baik.  

“Ini adalah program penting untuk generasi penerus bangsa. Semua pihak harus saling bekerja sama agar kebutuhan gizi anak-anak Indonesia terpenuhi,” ujarnya.  

Dengan pelaksanaan yang terpantau dan evaluasi yang berkelanjutan, program MBG diharapkan dapat menjadi solusi nyata untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia dan mewujudkan generasi yang lebih sehat dan produktif di masa depan.  

Rachel Farahdiba Regar berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Jejak Koperasi dan Korporasi di Program Makan Bergizi Gratis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus