Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan tujuannya menghampiri sejumlah anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno yang protes ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat debat calon presiden kedua, Ahad kemarin, sebatas untuk menenangkan mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Enggak ada apa-apa, saya enggak ribut, baik-baik saja, kok," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 20 Februari 2019.
Luhut menjelaskan ia sampai beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri kerumunan lantaran ingin menenangkan salah satu anggota BPN, Ferdinand Hutahaean. "Mau bilang sama Ferdinand enggak usah ribut-ribut lah, itu saja," ujarnya.
Ia mengatakan tidak ada perkelahian antara anggota BPN dengannya. Ia mengulang pernyataannya jika hanya ingin menenangkan tim sukses pasangan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, itu. "Saya bilang cooling down, enggak elok dilihat orang," ucapnya.
Sebelumnya, situasi di ruang debat capres memang sempat memanas seiring dengan berakhirnya segmen ketiga. Kubu Prabowo memprotes ke KPU lantaran merasa calonnya diserang dengan isu personal oleh calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi. Sebelumnya, Jokowi menyebut Prabowo memiliki lahan seluas 220 ribu hektare di Kalimantan Timur dan 120 ribu hektare di Aceh Tengah.
Beberapa orang yang tampak maju mengerumunin KPU di antaranya Sufmi Dasco Ahmad, Habiburokhman, Ferdinand Hutahaean, Jansen Sitindaon, Putra Jaya Husin, Hashim Djojohadikusumo, Ansufri Idrus Sambo, Priyo Budi Santoso, dan lainnya. Mereka mengerubungi Ketua KPU Arief Budiman dan para anggotanya. Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Abhan juga ada di tengah kerumunan.
Luhut sempat terlihat beradu pendapat dengan Ferdinand Hutahaean. Namun, dia akhirnya kembali ke kursinya setelah tampak berbicara dengan komisioner KPU Hasyim Asyari. Ferdinand tampak mengejar Luhut ke kursinya dan berbincang sejenak.