Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Cerita Ahok Hadapi Politik Uang saat Jadi Peserta Pemilu

Ahok menyatakan pernah menghadapi politik uang saat menjadi calon legislatif. Namun, ia menolak dan tetap bisa terpilih menjadi legislator.

4 Agustus 2024 | 06.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengenang praktik politik uang yang dia alami saat maju dalam kontestasi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur pada 2003 lalu. Saat berkampanye ke satu kampung, eks Gubernur DKI Jakarta itu pernah dimintai uang agar warga kampung memilihnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya partai baru (PPIB) datang ke kampung bilang begini 'bapak mau kasih kita berapa duit, baru kami pilih, pak?' terus saya jawab, 'engga ada,'" kata Ahok dalam acara "A3: Gubernur Jakarta Seharusnya Bisa Apa?" di Caracao Room, Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu, 3 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemudian, kata Ahok, warga kampung mengancam, jika tak memberikan uang, maka warga tak akan memilihnya. "Kalau begitu kampung ini enggak mau pilih bapak," ujar Ahok menirukan warga kampung.

Ahok pun meninggalkan kampung tersebut tanpa memberikan uang sepeser rupiah pun. Ia lebih memilih mencari kampung lain yang mau memilih dirinya tanpa embel-embel uang.

"Yaudah enggak usah pilih, gua cari kampung lain yang mau pilih gua," kata Ahok.

Melengkapi cerita sebelumnya, Ahok bercerita juga, ada seseorang datang ke dia dan menyatakan kesukaannya terhadap Ahok dan percaya dia berjuang untuk rakyat, namun seorang itu mengatakan bahwa ada partai lainnya bakal memberi warga kampung sejumlah uang dengan nominal Rp 15 juta untuk memperbaiki lapangan bola.

"'Kita suka sama kamu, Hok, kita percaya kamu berjuang buat rakyat, kami percaya, tapi Hok partai-partai itu mau kasih Rp 15 juta nih, Hok, ini gimana?' 'kita butuh di kampung nih mau perbaikin lapangan bola,'" ujar Ahok menirukan seorang warga kampung.

Kemudian, kata Ahok, karena sayang, warga kampung itu memberi tawaran kepada dirinya tidak perlu Rp 15 juta, tapi cukup Rp 5 juta. "Gini deh, Hok. Kita sayang sama kamu, kalau sama kamu cukup Rp 5 juta," kata Ahok saat menirukan warga kampung itu, disambut tawa dan tepuk tangan para hadirin.

Ahok juga tetap menolak politik uang tersebut. Ahok menyatakan tanpa melakukan politik uang pun ia bisa terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur untuk periode 2004-2009 dan kembali menyinggung soal politisi edukatif.

"Ini yang dimaksud politisi edukatif. Saya terpilih karena masyarakatnya mengenali saya di daerah itu, bahwa saya beda," tutur dia.

MOCHAMAD FIRLY FAJRIAN

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus