Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Megawati Soekarnoputri menceritakan kisahnya menyelamatkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dari status stateless atau tak bernegara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Megawati yang saat itu menjabat Presiden kelima memarahi Menteri Luar Negeri dan Panglima TNI karena membuat Prabowo terlantar. Setelah berhenti dari dinas di TNI pada 1998, Prabowo mengasingkan diri ke Yordania.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya marah sebagai Presiden. Siapa yang membuang beliau stateless? Ini saya bukan cari nama. Tanya kepada beliau. Tidak. Saya marah pada Menlu. Saya marah pada Panglima," katanya dalam dalam Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 3 Desember 2019.
Megawati mengatakan ia dan Prabowo sampai saat ini menjadi sahabat. Bahkan, kata Megawati, banyak orang heran dengan hubungan persahabatan keduanya. Pasalnya, banyak orang memandang keduanya saling bermusuhan.
"Buat saya itu Pancasila saya. Katanya musuh harus dirangkul. Kalau Prabowo musuh, dia keleleran (terlantar)," kata Megawati.