JALAN Thamrin macet total. Ribuan orang menyaksikan asap hitam
tebal mengepul dari Chandra Building. Rabu sore pekan lalu itu,
kebetulan beberapa karyawan belum pulang. Mereka panik. Terutama
yang masih berada di lantai III dan IV. "Sebelum api menyala,
terdengar ledakan dari sebuah AC," ujar seorang karyawan.
Di sana berkantor beberapa insransi: Departemen Tenaga Kerja,
Badan Urusan Piutang Negara Departemen Keuangan, Departemen
Agama dan Proyek Otorita Batam.
Beberapa menit kemudian, pukul 15.42 telepon berdering di
ruangan Chanafi, kepala Dinas Kebakran DKI. "Dan satu menit
kemudian satu unit pemadam kebakaran meluncur dari APHJ,"
katanya. Ia membantah aparatnya bekerja lamban. Api bam padam
pukul 21.30. Tak kurang dari 35 unit mobil pemadam kebakaran
dari lima wilayah DKI dikerahkan, termasuK sebuah unit yang
bertangga 40 meter.
Menurut Chanafi, pengamanan terhadap kebakaran di gedung itu
hampir tak ada. "Yang ada hanya pemadam kebakaran portable
saja," kata Chanafi. Ia menduga kebakaran itu akibat
kortsluiting listrik.
"Untung, ketika itu masih ada orang di lantai tiga, hingga
alarem mulut bisa dibunyikan," kata Mayor Sigit, petugas
Sekretariat Negara yang ditugasi mengelola gedung itu.
Kejadian itu menyebabkan para pengelola gedung-gedung bertingkat
lamnya bersiapsiap. Gedung Patra (juga di Jalan Thamrin),
misalnya, sejak semula sudah dilengkapi peralatan pemadam
kebakaran yang cukup rumit. Mulai hydrant, detektor kebakaran,
alarem, sampai alat pemutus aliran listrik jika terjadi
kortsluiting. Di gedung bertingkat 21 itu juga ada sprinkler
yang dapat menyemprorkan air secara otomatis. Peralatan di
gedung Departemen Agama dengan lima lantai tidak serumit di
Gedung Patra, tapi cukup memadai. Selain beberapa peralatan,
seperti alarem, di tiap pojok halaman ada sumber air dari PAM
yang dapat dipergunakan unit pemadam kebakaran. Gedung DKI Blok
G yang berlantai 25 pun dilengkapi peralatan pemadam kebakaran
yang sepadan dengan Gedung Patra. "Bahkan perondaan dilakukan
setiap jam," ujar Pratiknyo, kepala Urusan Rumah Tangga Balai
Kota DKI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini