Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Dapat Kartu Kuning dari Mahasiswa, Istana: Jokowi Tak Tersinggung

Menurut Johan Budi, benda yang ditunjukkan mahasiswa UI kepada Jokowi adalah buku yang berisikan lagu-lagu dan bersampul kuning.

2 Februari 2018 | 12.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan sikap terkait pernyataan sepihak Amerika Serikat atas diakuinya Yerusalem sebagai ibu kota Israel di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, 7 Desember 2017. Pemerintah Indonesia mengecam keras pernyataan Pemerintah Amerika Serikat dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, yang dikhawatirkan memicu guncangan stabilitas keamanan dunia. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo mengatakan Presiden Joko Widodo tidak tersinggung mendapat “kartu kuning” dari mahasiswa saat menghadiri acara Dies Natalis Universitas Indonesia ke-68 di Depok, Jumat, 2 Februari 2018. "Presiden Jokowi biasa aja, tidak tersinggung," ucap Johan melalui pesan elektronik kepada Tempo, Jumat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Johan, Presiden Jokowi sebenarnya dijadwalkan bertemu dengan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa UI seusai acara Dies Natalis UI. Namun acara itu batal akibat insiden tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Johan menjelaskan, sebenarnya mahasiswa itu tidak memberikan kartu kuning. Menurut dia, benda itu adalah buku yang berisikan lagu-lagu dan bersampul kuning.

Peristiwa itu terjadi sesaat setelah Presiden Jokowi memberikan sambutan dan meresmikan Forum Kebangsaan Universitas Indonesia. Dari kursi barisan pengunjung, tiba-tiba terdengar suara peluit.

Seorang mahasiswa yang mengenakan batik merah berdiri mengeluarkan kartu kuning berukuran besar dan diarahkan ke panggung tempat Jokowi berada. Aksi ini tidak berlangsung lama, karena seorang personel Pasukan Pengamanan Presiden menghentikannya. Meski didorong oleh anggota Paspampres, mahasiswa ini tetap mengangkat tangan kanannya yang memegang buku bersampul kuning itu.

Rencana protes mahasiswa kepada Presiden Jokowi sudah diketahui sebelumnya. Di grup-grup perpesanan wartawan, tersebar undangan untuk meliput penyampaian tuntutan dari mahasiswa kepada Presiden. Mereka menyoroti isu soal dwifungsi Kepolisian RI, gizi buruk di Asmat, dan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang tentang Organisasi Kemasyarakatan.

Dalam acara Dies Natalis UI ke-68 itu, Presiden Jokowi berterima kasih kepada kampus yang identik dengan almamater kuning ini. Menurut dia, UI penyumbang terbanyak menteri di Kabinet Kerja.

Para pembantu Presiden yang alumnus UI di antaranya Darmin Nasution, Menteri Koordinator Perekonomian; Puan Maharani, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan; Sri Mulyani, Menteri Keuangan; Nila F. Moeloek, Menteri Kesehatan; Sofyan Djalil, Menteri Agraria dan Tata Ruang; serta Bambang Brodjonegoro, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional.

"Tambah satu lagi, yang doktornya di UI, Pak Moeldoko, Kepala KSP (Kantor Staf Presiden) yang S-2 dan S-3-nya di UI," tutur Jokowi.

Presiden Jokowi juga memperkenalkan dua staf khususnya, yaitu Johan Budi dan Sukardi Rinakit, yang juga alumnus UI. "UI itu sumbernya pejuang pembangunan. UI sumber inspirasi dan energi untuk satu tujuan Indonesia yang maju," kata Jokowi.

 

 

Ahmad Faiz

Ahmad Faiz

Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Pernah ditempatkan di desk bisnis, politik, internasional, megapolitan, sekarang di hukum dan kriminalitas. Bagian The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea 2023

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus