Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, berbicara soal isu Presiden Joko Widodo cawe-cawe terhadap rencana bergabungnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ke pemerintahan Prabowo-Gibran. Dasco mengaku belum mendengar ada permintaan tersebut dari Jokowi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya belum dengar Pak Jokowi meminta itu," katanya saat ditemui di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa, 8 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dasco mengklaim bahwa sampai hari ini, Jokowi dengan Prabowo tak pernah membicarakan kabinet. Pada prinsipnya, kata Dasco, Jokowi memberikan hak prerogatif tersebut kepada Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih periode 2024-2029.
"Jadi kalau ada isu-isu di medsos (media sosial), ya saya anggap itu hanya dinamika saja," ujar dia.
Sebelumnya, laporan Majalah Tempo menulis upaya cawe-cawe Jokowi agar menyandung jalan PDIP masuk ke pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Dalam pertemuan dengan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono di istana, Jokowi memberikan saran kepada Prabowo agar membiarkan PDIP berada di luar pemerintahannya.
Tiga narasumber yang mengetahui isi pertemuan tersebut bercerita, Presiden mengklaim bahwa demokrasi yang sehat membutuhkan check and balance. Jokowi pun memberi contoh bagaimana sepuluh tahun pemerintahannya.
Narasumber yang sama bercerita, Presiden Jokowi khawatir bahwa pemerintahan Prabowo Gibran akan terganggu oleh kehadiran PDIP. Jokowi menilai, PDIP terlalu banyak cawe-cawe mengatur pemerintahan seperti menentukan pos menteri yang akan diisi oleh kader partai itu.
Soal kabar cawe-cawe Jokowi tersebut, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana tidak merespons permintaan wawancara Tempo.