Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Difabel

Daylight Saving Time Bikin Tunanetra Indonesia di Australia Bingung Waktu Puasa

Ada aturan Daylight Saving Time di Australia yang berlaku dalam bulan-bulan tertentu dan mempengaruhi waktu puasa.

4 April 2022 | 07.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menjalankan ibadah puasa di negeri orang tentu tidak seindah di negeri sendiri. Itulah yang dialami Muhammad Luthfi dan keluarganya saat harus berpuasa di negeri Kangguru Australia. Mahasiswa tunanetra pascasarjana jurusan Social Worker di Monash University, Melbourne, ini harus beradaptasi dengan pembagian waktu Daylight Saving Time atau DST yang mempengaruhi waktu imsak, Subuh, dan Magrib saat buka puasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Luthfi menjelaskan, dalam aturan Daylight Saving Time, mulai Oktober sampai April, waktu menjadi lebih panjang satu jam. Setelah itu, dari April ke Oktober, penghitungan waktu kembali seperti semula. "Kurang lebih tidak jauh berbeda pengaturannya dengan waktu di Indonesia," kata Luthfi saat dihubungi di Melbourne, Ahad, 3 April 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Konsekuensi dari pemberlakuan Daylight Saving Time ini, waktu imsak, Subuh, dan buka puasa menjadi lebih siang. Misalkan imsak pukul 05.30, Subuh sekitar pukul 05.45, dan buka puasa sekitar pukul 19.20. Bagi mahasiswa yang menjalani puasa sejak 2 April, waktu DST masih berlaku dan mulai berubah sehari kemudian atau tepat pada hari pertama bagi yang menjalankan puasa di 3 April 2022.

"Akibatnya kami masih mengira imsak dan subuhnya di pukul 5.30. Padahal sudah maju, kembali ke pukul 04.30," kata Luthfi. "Sementara pukul 05.30 kami masih minum teh dan makan makan. Ternyata waktu subuh sudah terlewat."

Sebagai difabel Netra yang mengandalkan pendengaran, maka suara dari masjid yang memberitahu waktu imsak, subuh, dan sebelum waktu buka puasa menjadi penanda sekaligus momentum yang sangat dirindukan. Di Australia, hal itu menjadi tantangan yang luar biasa. "Di sini tidak ada azan yang mengingatkan kami akan waktu solat dan buka puasa. Suara mengaji di masjid juga tidak ada," ujar Luthfi seraya menyampaikan lokasi masjid cukup jauh dari tempat tinggalnya, sehingga dia dan keluarga salat tarawih di rumah.

Guna mengatasi tantangan tersebut, Mursyida, salah satu orang tua mahasiswa Indonesia di Australia menggunakan aplikasi pengingat salat bernama Ummah. Sementara Sebagian mahasiswa difabel Netra lain menggunakan aplikasi Muslim Pro untuk mengidentifikasi waktu salat, imsak, dan buka puasa.

Soal hidangan untuk sahur dan buka puasa, Luthfi dan Mursyida mengatakan tidak ada kesulitan berarti karena banyak tersedia makanan halal. "Di sini, kami tidak kekurangan apapun dan banyak makanan halal," katanya. Masyarakat Australia, menurut Luthfi, banyak yang memahami kebutuhan umat muslim. Selain menyediakan makanan, mereka juga dengan senang hari menunjukkan mana makanan yang halal dan tidak.

Otoritas Muslim di negara bagian Victoria, tepatnya Melbourne, memulai puasa pada 2 April 2022. Sementara Dewan Masjid negara bagian Australia Selatan, tepatnya di Adelaide, sebagai masjid tertua di Australia menetapkan berpuasa 1 Ramadan pada 3 April 2022. Perbedaan ini tidak mempengaruhi cara berpuasa umat muslim di Australia karena mereka mengidentifikasi waktu berdasarkan perubahan Daylight Saving Time.

Menurut situs pemerintah Australia, Daylight Saving Time adalah praktik memajukan waktu satu jam selama bulan-bulan di musim hangat dalam setahun. Di Australia, musim panas berlaku secara khusus dan diamati di beberapa wilayah, seperti New South Wales, Victoria, Australia Selatan, Tasmania, Wilayah Ibu Kota Australia, dan Pulau Norfolk.

Musim panas tidak terlalu berpengaruh di negara bagian seperti Queensland, Northern Territory, Australia Barat, Pulau Christmas atau Kepulauan Cocos (Keeling). Waktu Musim Panas (DST) untuk menentukan terbitnya matahari dimulai pukul 02.00 pada pekan pertama setiap Oktober, ketika waktu menjadi lebih cepat satu jam. Pengaturan waktu kembali menjadi semula atau lebih lambat satu jam ketika DST berakhir pada pukul 02.00 di pekan pertama setiap April.

Baca juga:
Yogyakarta Gelar Kampung Ramadhan Jogokariyan, Bisa Jajan Takjil Tanpa Uang Cash

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus