Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Debat Pilkada, Jargon Gibran soal Kota Solo Serupa dengan Slogan Jokowi

Gibran mengatakan Solo masa depan adalah Solo pada masa lalu. Slogan serupa juga sering diungkapkan pada saat awal Jokowi menjabat Wali Kota Solo.

3 Desember 2020 | 20.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo nomor urut satu Gibran Rakabuming Raka (kiri)-Teguh Prakosa (kedua kiri) dan nomer urut dua, Bagyo Wahyono (kedua kanan)-FX. Supardjo (kanan) mengikuti Debat Terbuka Pilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo di Solo, Jawa Tengah, Jumat 6 November 2020. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo dalam debat pertama mengangkat tema "Mengembangkan Surakarta Sebagai Kota Budaya Dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan Yang Adil dan Merata di Era Digital'. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Solo - Pasangan Gibran Rakabuming-Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono-FX Suparjo mengikuti debat kedua Pilkada Solo, Kamis malam, 3 Desember 2020. Debat tersebut digelar di stasiun televisi lokal Terang Abadi Televisi dan disiarkan secara langsung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Debat tersebut mengambil tema ‘Memajukan Surakarta sebagai Kota Budaya yang Inovatif dalam Keberagaman melalui Kolaborasi dan Penguatan Civil Society’. Di sesi pertama, kedua pasang kandidat harus menjawab pertanyaan mengenai pengembangan kebudayaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Calon wali kota dari jalur independen, Bagyo Wahyono menyebut kekayaan budaya bisa menjadi aset wisata. Dia menyebut perlu adanya pembuatan paket wisata yang menarik sehingga bisa menarik wisatawan asing maupun domestik.

Sedangkan Gibran menyebut perlunya pengembangan kebudayaan yang modern tanpa meninggalkan budaya tradisional. “Solo masa depan adalah Solo pada masa lalu,” katanya. Sebagai catatan, slogan serupa juga sering diungkapkan pada saat awal Joko Widodo menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Saat menjawab pertanyaan, Gibran turun dari podium dan memanfaatkan panggung yang cukup luas. Dia menjawab dengan cukup lancar dan menyelesaikan jawaban sebelum waktu habis.

Usai Gibran menyelesaikan paparannya, moderator memberi penjelasan bahwa dalam tata tertib debat tidak mengatur bahwa kandidat harus menjawab di atas podium. “Bisa memanfaatkan semua panggung,” kata dia.

Dalam Pilkada Solo, Gibran-Teguh diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan didukung oleh nyaris semua partai politik. Mereka akan berhadapan dengan Bagyo-Suparjo yang berangkat dari jalur perseorangan atau jalur independen.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus