Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung--Buku mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk kelas VI sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah menjadi pergunjingan di kalangan pendidik. Sebab, pada salah satu halamannya tentang ibu kota dan negara di dunia, disebutkan bahwa ibu kota Israel adalah Yerusalem. "Halaman buku itu harus disobek," kata Ketua Forum Aksi Guru Independen (FAGI) Kota Bandung Iwan Hermawan, Rabu, 13 Desember 2017.
Menurut Iwan buku itu termasuk buku elektronik (e-book) yang dicetak oleh sebuah penerbit dan diedarkan ke sekolah-sekolah dasar. Iwan menilai tim seleksi penilai buku Kementerian Pendidikan telah kecolongan sehingga buku itu lolos. "Itu sama seperti klaim Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyatakan Yerusalem ibu kota Israel," ujarnya.
Baca: Menlu Retno Bertemu Menlu Palestina Bahas Isu Yerusalem
FAGI menyesalkan kekeliruan tersebut. Iwan pun mempertanyakan fungsi tim penilai buku dari tingkat sekolah, provinsi hingga pusat yang berjenjang. "FAGI menuntut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memusnahkan halaman buku itu," ujar dia.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Ahmad Hadadi mengaku belum menerima laporan resmi masalah kekeliruan itu dari Dinas Pendidikan Kota dan Kabupaten. Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana mengatakan sudah menanyakan masalah itu ke Pusat Kurikulum dan Perbukuan. "Sudah periksa, katanya ada permintaan maaf dari penerbit atas kelalaian itu," kata Elih.
Lihat: Tokoh Agama Indonesia Tolak Keputusan Trump Soal Yerusalem
Sambil menunggu instruksi lanjutan dari Kementerian Pendidikan, Elih menyampaikan pesan kepada para kepala sekolah untuk menjelaskan posisi ibu kota negara yang sebenarnya kepada para siswa. "Ibukota Israel kan resminya Tel Aviv," ujarnya.
ANWAR SISWADI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini