Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Digitalisasi Budaya Sumba Barat, FIB UI Akan Angkat Legenda Lingu Lango ke Komik

Tim FIB UI menyatakan legenda Lingu Lango dapat membawa pesan kesetaraan gender. Ceritanya tentang perempuan bangsawan yang melawan 36 perampok.

20 Agustus 2024 | 18.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tim Pengabdian Masyarakat FIB UI bersama warga Kampung Adat Kadoku, Sumba Barat, NTB. FOTO/Dok. FIB-UI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tim dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia (UI), melanjutkan kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat di Kampung Adat Kadoku, Kecamatan Wanokaka, Desa Weimangona, Kabupaten Sumba Barat, NTB. Kegiatan Agustus tahun lalu telah berbuah digitalisasi asal-usul Kampung Kadoku dalam bentuk QR Code.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada Agustus tahun ini, yang baru lalu, kegiatan pengabdian masyarakat fokus pada digitalisasi sastra lisan yang ada di Sumba Barat. Satu cerita rakyat setempat yang diangkat sebagai model untuk digitalisasi tersebut adalah legenda Lingu Lango. Ceritanya tentang seorang wanita bangsawan dari Lamboya yang dikenal karena keberanian dan kecerdasannya dalam melawan 36 perampok yang mengancam kampungnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Tim Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat FIB UI, Hendra Kaprisma, mengatakan, teknologi digital akan dimanfaatkan sebagai alat untuk melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Sumba Barat. "Melalui digitalisasi, Kebudayaan Sumba Barat diharapkan dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan memastikan warisan budaya ini tidak hilang termakan zaman," kata Hendra melalui keterangan tertulis, Selasa, 20 Agustus 2024.

Menurut Manajer Umum FIB UI yang juga dosen Program Studi Rusia itu, kisah Lingu Lango akan dikembangkan menjadi komik dwi bahasa. "Sehingga bisa lebih mudah untuk dinikmati dan dipahami terutama bagi generasi muda," kata dia.

Diah Kartini Lasman, dosen Program Studi Prancis yang juga pengusul utama kegiatan pengabdian masyarakat ini, menambahkan bahwa Legenda Lingu Lango dapat membawa pesan dalam isu kesetaraan gender. Dia menunjuk kepada ketangguhan perempuan dalam menghadapi budaya patriarki. Selain mengangkat legenda tanah Sumba agar lebih dikenal luas, sekaligus sebagai upaya melestarikan adat istiadat lokal.

"Pada kesempatan kunjungan kami berkesempatan berdialog dengan warga setempat dan Rato mengenai asal usul Kampung Kadoku atau Legenda Lende Watu," ucap Diah sambil menjelaskan Kadoku merupakan salah satu kampung adat yang belum teraliri listrik dan masih mempertahankan ritual-ritual adat. "Rumah-rumah di kampung ini, dikenal dengan nama Uma Menara, yang berjumlah 20 terbuat dari bambu dan papan kayu."

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus