Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Difabel

Disabilitas Mesti Dipandang Sebagai Keanekaragaman Biologis

Kondisi disabilitas tidak hanya mempengaruhi individu penyandangnya, tetapi juga anggota keluarga.

27 Oktober 2021 | 11.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi penyandang disabilitas atau difabel. REUTERS | Rafael Marchante

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Disabilitas dapat terjadi kepada siapapun. Disabilitas dapat disebabkan kecelakaan, sakit, penuaan, dan genetik. Sebab itu, disabilitas harus dikenali sebagai sebuah keragaman biologis manusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan survei Center for Disease Control (CDC), hingga tahun ini terdapat sekitar 61 juta atau 1 dari 4 warga Amerika Serikat yang hidup dengan disabilitas. Kondisi disabilitas tidak hanya mempengaruhi individu penyandangnya, tetapi juga anggota keluarga. Apalagi jika difabel tersebut adalah tulang punggung keluarga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Karena itu, akomodasi yang layak bagi penyandang disabilitas tidak hanya terwujud sebagai sebuah kepatuhan terhadap hukum, melainkan strategi dan alat yang penting untuk meningkatkan kesetaraan yang berarti dalam kehidupan manusia yang beranekaragam," ujar Rebecca Cokley, aktivis hak asasi manusia dan advokat disabilitas, seperti dikutip dari situs resmi University of Nevada, Senin, 25 Oktober 2021.

Menurut Rebecca Cokley, isu disabilitas harus mulai dianggap sebagai keberagaman biologis karena semakin banyak penduduk dunia yang mengalami kondisi disabilitas. Keadaan tersebut, Cokley melanjutkan, harus dianggap sebagai isu arus utama dalam penyediaan fasilitas di berbagai bidang.

Selama pandemi Covid-19, kelompok yang paling terbatas aksesnya adalah difabel. Mulai dari fasilitas kesehatan, pendidikan, hingga kebijakan ekonomi, serta jaminan sosial yang sangat berguna bagi kelangsungan hidup mereka. Cokley menambahkan, seharusnya dengan jumlah penyandang disabilitas yang semakin banyak dan berdampak bagi lingkungan, maka suara difabel harus didengar.

Hanya saja, menurut dia, perspektif masyarakat terhadap penyandang disabilitas masih belum berpihak pada kesetaraan. Mereka masih menganggap difabel sebagai kelompok tak berdaya yang menjadi beban bagi orang-orang di sekitarnya.

Baca juga:
Gejala Gangguan Mental yang Perlu Diperhatikan oleh Penyandang Disabilitas

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus