Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Universitas Negeri Jakarta atau UNJ, Robertus Robet mengklarifikasi terkait video viral yang menyebut ia mengkritik Tentara Nasional Indonesia (TNI). Menurut dia, aksinya dalam video tersebut bukan bermaksud untuk mengkritik atau menghina TNI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Lagu itu dimaksudkan sebagai kritik saya terhadap ABRI di masa lampau, bukan terhadap TNI di masa kini. Apalagi dimaksudkan untuk menghina profesi, organisasi, institusi TNI," ujar Robet saat dihubungi Tempo, Rabu, 6 Maret 2019.
Robet menjelaskan sebagai dosen, dia tahu persis upaya-upaya reformasi yang telah dilaksanakan oleh TNI selama ini. Menurut dia, TNI menjadi institusi yang lebih maju dibanding lainnya terkait upaya reformasi. "Dalam banyak hal saya justru memuji dan memberikan apresiasi upaya-upaya reformasi TNI," kata dia.
Sebelumnya, video aksi Robet di Aksi Kamisan pekan lalu menuai kontroversi dan kritik di media sosial. Dalam video itu, Robet dituding telah mengkritik dan menghina TNI. Aksi Kamisan adalah unjuk rasa menyuarakan penegakan hukum dan hak asasi manusia yang dilakukan setiap pekan di depan Istana Negara.
Robet mengatakan, pada Aksi Kamisan Kamis pekan lalu itu dirinya memang menyanyikan sebuah lagu. Lagu tersebut, kata dia, merupakan lagu yang populer saat gerakan mahasiswa tahun 1998.
Sebenarnya, Robrt menjelaskan, maksud lagu itu sudah dia jelaskan sesaat sebelum aksi. Namun, kata dia, dalam video yang beredar di media sosial penjelasannya seakan terpotong. "Padahal sudah dijelaskan dalam pengantar saya di orasi tersebut, namun sayangnya tidak ada dalam rekaman video itu," katanya.
Setelah video soal TNI itu viral, Robet mengaku mendapat ancaman. Selain itu, kata dia, ada laporan dari penjaga rumahnya bahwa seseorang dari Markas Besar TNI mendatangi kediamannya. "Tadi saya telepon satpam orangnya suruh tunggu, tapi sepertinya sudah balik. Ya saya tunggu besok lah," kata dia.
Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan TNI Brigadir Jenderal Sisriadi mengatakan belum mengetahui soal video viral terkait Robertus Robet tersebut. Sisriadi mengatakan belum tahu soal adanya anggota TNI yang mendatangi rumah alumnus Universitas Indonesia itu.