Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Dua Mahasiswa UNS Tewas saat Snorkeling di Kabupaten Wakatobi

Mahasiswa UNS Surakarta tewas saat snorkeling di salah satu spot penyelaman Sombu Wangi-wagi, Kabupaten Wakatobi.

27 Februari 2018 | 01.24 WIB

Ilustrasi orang tenggelam. bellanaija.com
Perbesar
Ilustrasi orang tenggelam. bellanaija.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Kendari-Dua mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta tewas saat snorkeling di salah satu spot penyelaman Sombu Wangi-wagi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Senin, 26 Februari 2018. Korban sedang snorkeling bersama tujuh rekannya. Dua korban meninggal atas nama Aji, 20 tahun, mahasiswa semeter akhir asal Karanganyar, Jawa Tengah dan Fadlan, 21 tahun, dari Medan.

Nahas bermula ketika Aji dan Fadlan melakukan snorkeling sekitar 10 meter dari dermaga Sombu tanpa pemandu. Pada saat berenang  keduanya tersapu gelombang cukup besar. Akibatnya Aji dan Fadlan terseret jauh dari dermaga.

Baca: Dukung Pariwisata dan Perikanan Wakatobi, PLN Kirim 1 Genset

“Mereka kelelahan melawan arus. Sedangkan teman mereka berhasil menyelematkan diri berenang ke tepi dermaga,” kata Kepala Kepolisian Resor Wakatobi Ajun Komisaris Besar Hadi Winarno saat dikonfrimasi Tempo.

Adapun tujuh mahasiswa yang selamat dalam penanganan tim medis karena shock. Korban tewas langsung dievakuasi ke kamar mayat rumah sakit setempat. Polisi masih menyelidiki kasus tersebut.

Pemulangan terhadap dua jenazahmenjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah  Wakatobi. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Wakatobi Muhammad Ilyas Abibu.

Simak: Garuda Indonesia Kini Melayani Penerbangan Rute Kendari-Wakatobi

Menurut Ilyas pihaknya tengah berkoordinasi dengan maskapai penerbangan untuk membawa pulang dua jenazah tersebut. "Kami berusaha besok untuk dipulangkan, karena salah satunya dari Medan dan Karanganyar yang jauh dari Solo," katanya.

Berdasarkan keterangan, para mahasiswa UNS tersebut sejatinya baru melaksanakan kuliah kerja nyata atau KKN di Kecamatan Kaledupa. Keberadaan mereka di Wakatobi diketahui sudah 44 hari. Sebab masa KKN sudah selesai, namun belum pulang bersama mahasiswa lainnya karena menunggu dua temannya yang ingin berkunjung ke Wakatobi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus