Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Institute Pertanian Bogor (IPB) menyatakan kesiapannya untuk menerima warga Gaza, Palestina, sebagai respons atas pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyatakan komitmen mengevakuasi 1.000 warga Gaza untuk dibawa ke Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Rektor IPB Arif Satria, mengatakan langkah ini sebagai bentuk kontribusi kampus dalam membantu pembangunan kapasitas sumber daya manusia Palestina. Arif menyatakan, kampusnya siap untuk menerima warga Gaza kuliah di kampus IPB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Ini merupakan bentuk komitmen kami untuk berkontribusi secara internasional dalam meningkatkan kapasitas keilmuan dan skill warga Gaza, agar kelak saat lulus dari IPB mereka dapat kembali membangun negaranya berbekal ilmu yang didapatkan saat kuliah di IPB University,” jelas Arif dalam keterangan tertulis, Sabtu 12 April 2025.
Menurut Arif, terdapat 60 program studi yang bisa diikuti oleh calon mahasiswa asal Gaza, baik di tingkat Sarjana (S1) maupun Sarjana Terapan (D4). “Semua program studi tersebut sangat terbuka untuk dipilih oleh warga Gaza,” katanya.
Soal waktu pelaksanaan perkuliahan, IPB akan mengikuti arahan dari pemerintah pusat. “Pada prinsipnya kami akan mengikuti tahapan dan tata waktu yang ditetapkan pemerintah,” ujar Arif.
Sebelumnya, Presiden Prabowo ingin mengevakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia. Ia bertolak ke lima negara di Timur Tengah yaitu Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania untuk meminta dukungan. Prabowo mengatakan, Indonesia akan menjalankan rencananya itu jika mendapatkan lampu hijau dari seluruh pihak, termasuk negara-negara yang saat ini aktif membantu rakyat Palestina di Gaza.
“Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali, dan pada saat pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka berasal. Saya kira itu sikap Pemerintah Indonesia. Untuk itu, saya harus konsultasi kepada pemimpin daerah tersebut,” kata Prabowo saat jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Rabu dini hari, 9 April 2025.
Presiden Prabowo mengklarifikasi bahwa evakuasi seribu pengungsi Gaza ke Indonesia bukanlah tindakan relokasi seperti yang ramai disebut. Ia mengatakan evakuasi ini juga hanya bersifat sementara dengan tujuan kemanusiaan. “Oh tidak tidak (relokasi). Untuk membantu,” kata Prabowo Antalya Diplomacy Forum, Turki, Jumat, 11 April 2025, dari keterangan resminya di YouTube Sekretariat Presiden.
Eka Yudha Saputra dan Dewi Rina Cahyani berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan Editor: DPR Akan Temui Parlemen Palestina Akhir April, Bahas Krisis Gaza