Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyambut baik hasil survei Divisi Penelitian dan Pengembangan Harian Kompas atau Litbang Kompas yang menyebutkan elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) dari partainya, Ganjar Pranowo, kembali bergerak naik. Dia menilai kenaikan itu tak lepas dari dukungan para akademisi kepada bacapres dari partainya tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jadi hari ini, momentum yang sangat positif ketika elektoral Pak Ganjar Pranowo, sudah rebound (naik kembali) dan bergerak menuju puncak ketika (bacapres) yang lain stagnan bahkan turun," kata Hasto saat mendampingi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri dalam lawatan di Yogyakarta Selasa 22 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hasto mengatakan, kenaikan elektabilitas Ganjar jelang akhir masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Tengah itu tak lepas dari adanya dukungan para akademisi dari perguruan tinggi di Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Dukungan itu menjadi energi positif dan menjadi bagian pergerakan kekuatan intelektual dengan jejaring dari seluruh kampus tersebut untuk mendukung Pak Ganjar Pranowo," kata Hasto.
Hasto menambahkan elektabilitas Ganjar saat ini, telah membangunkan optimisme dari seluruh partai politik yang menjadi mitra koalisi PDIP seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Perindo, dan Hanura, beserta para relawan untuk bergerak semakin masif.
"Kami telah melakukan door-to-door pada 19 Agustus yang lalu dan dengan momentum yang positif dengan rebound ini kami akan semakin massif karena energi pergerakan itu semakin kuat," kata Hasto.
"Terbukti bahwa pada akhirnya karakter pemimpin rekam jejak dan visi masa depan itulah yang akan menentukan," kata Hasto.
Hasil survei Litbang Kompas
Sebelumnya, hasil survei Litbang Kompas pada akhir Juli hingga awal Agustus memperlihatkan kenaikan elektabilitas Ganjar. Dalam simulasi terbuka yang mereka lakukan Ganjar mendapatkan elektabilitas 24,9 persen.
Dia unggul dari Prabowo dengan elektabilitas 24,6 persen. Sementara Anies Baswedan berada di posisi ketiga di angka 12,7 persen.
Elektabilitas Ganjar sendiri sempat mengalami pasang surut. Awalnya, berbagai lembaga survei menyebutnya sebagai kandidat terkuat calon presiden.
Pasang surut elektabilitas Ganjar
Akan tetapi, tingkat keterpilihan Ganjar drop setelah dia menyatakan menolak kedatangan Timnas Israel yang akan bertanding di Indonesia dalam ajang Piala Dunia U-20.
Tak hanya Ganjar, penolakan juga dilakukan oleh kepala daerah yang juga merupakan kader PDIP, Gubernur Bali I Wayan Koster. Akibatnya, federasi sepak bola dunia FIFA memindahkan turnamen tersebut ke Argentina.
Elektabilitas Ganjar juga sempat mengalami penurunan setelah dalam deklarasinya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyatakan kadernya itu mendapatkan penugasan dari partai untuk maju pada Pilpres 2024. Cap Ganjar sebagai petugas partai dan bukan petugas rakyat disebut membuat masyarakat kemudian mengalihkan suaranya.
Selain PDIP, Ganjar Pranowo juga telah mendapatkan dukungan untuk maju pada Pilpres 2024 dari tiga partai lainnya. Mereka adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo. Satu partai lainnya yang sebelumnya sudah mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), belakangan justru dinilai merapat ke kubu Prabowo Subianto. Hal itu karena PSI tak diajak berkoalisi oleh PDIP.