Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Fraksi PKS: Indonesia Perlu Akui Pemerintahan Baru Suriah untuk Proses Perdamaian

Konflik berkepanjangan di Suriah telah menyebabkan lebih dari 500 ribu korban jiwa dan jutaan orang terlantar.

23 Desember 2024 | 11.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR Sukamta menyerukan pemerintah untuk mengambil langkah strategis dalam mendukung proses perdamaian dan rekonstruksi di Suriah pasca konflik yang berlangsung lebih dari satu dekade.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Konflik berkepanjangan di negara tersebut telah menyebabkan lebih dari 500 ribu korban jiwa dan jutaan orang terlantar. Fraksi PKS memandang bahwa stabilitas di Suriah tidak hanya penting bagi kawasan Timur Tengah, tetapi juga bagi perdamaian global.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anggota Komisi I DPR ini menilai pengakuan resmi terhadap pemerintahan baru Suriah sangat penting untuk mempercepat rekonsiliasi nasional. 

"Pengakuan ini merupakan bentuk komitmen Indonesia dalam mendukung penyelesaian konflik secara damai dan menciptakan stabilitas jangka panjang. Selain itu, Indonesia dapat berperan sebagai mediator dalam mendorong dialog lintas kelompok yang inklusif," kata Sukamta dalam pesan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 23 Desember 2024. 

Selain rekonsiliasi politik, Sukamta juga menyoroti pentingnya bantuan internasional dalam membangun kembali infrastruktur dasar yang hancur akibat konflik. Menurut laporan Bank Dunia, biaya rekonstruksi Suriah diperkirakan mencapai US$ 250 miliar. 

"Indonesia dapat menjalin kerja sama bilateral di bidang pendidikan, kesehatan, dan perdagangan untuk mendukung proses ini. Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar, Indonesia memiliki peluang besar untuk memperkuat hubungan dengan Suriah," ujar dia.

Menurut Doktor lulusan Inggris ini, peningkatan bantuan bagi pengungsi Suriah sampai saat ini masih sangat dibutuhkan oleh jutaan rakyat dan pengungsi Suriah. Menurut dia, Indonesia harus menunjukkan solidaritas melalui bantuan logistik dan layanan kesehatan yang lebih terkoordinasi, baik di dalam negeri maupun melalui kerja sama dengan organisasi internasional. 

“Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban jutaan pengungsi, termasuk perempuan dan anak-anak, yang terdampak langsung oleh perang,” ujar dia. 

Anggota DPR asal daerah pemilihan D.I. Yogyakarta ini juga mengingatkan Indonesia harus terus mengedepankan prinsip kebebasan aktif dalam hubungan internasional, seperti yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999, yakni menjadi pelopor perdamaian dunia dengan pendekatan yang inklusif untuk mencegah radikalisasi lebih lanjut di Suriah.

Eka Yudha Saputra

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus