Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Gen Z hingga Etnik Non-Jawa yang Mau Divaksin Rendah, Ini Strategi Ridwan Kamil

Menurut Ridwan Kamil, perlu ada sebuah metode untuk mengkomunikasikan kepada generasi Z. Materi tentang vaksin ke anak muda beda dengan yang tua.

21 Februari 2021 | 18.36 WIB

Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat melakukan serah terima kunci rumah program Bataru (Bakti Padamu Guru) kepada para guru di Perumahan Benteng Mas Cempaka, Kabupaten Purwakarta, Kamis (17/2/2021). (Foto: Pipin/Humas Jabar)
Perbesar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat melakukan serah terima kunci rumah program Bataru (Bakti Padamu Guru) kepada para guru di Perumahan Benteng Mas Cempaka, Kabupaten Purwakarta, Kamis (17/2/2021). (Foto: Pipin/Humas Jabar)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan akan melakukan komunikasi publik secara spesifik, terutama menyasar pada generasi Z agar mereka bersedia divaksinasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Mungkin Jawa Barat akan melakukan komunikasi publik secara khusus," kata Ridwal Kamil dalam rilis survei Indikator, Ahad, 21 Februari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Berdasarkan rilis survei Indikator hari ini, sebanyak 43,9 persen kelompok usia 22-25 tahun tidak bersedia divaksin. Sedangkan 45,1 persen bersedia. Kelompok usia yang paling banyak bersedia divaksin adalah lanjut usia atau di atas 55 tahun, dengan 61 persen.

Menurut Ridwan Kamil, perlu ada sebuah metode untuk mengkomunikasikan kepada generasi Z. "Jadi materi tentang vaksin ke anak muda beda dengan yang tua," katanya.

Selain kelompok usia, komunikasi publik secara spesifik juga akan ditujukan kepada kelompok etnis tertentu. Dari hasil survei Indikator, etnis Jawa mayoritas bersedia menerima vaksin ketimbang etnis lainnya. Karena itu, Ridwan Kamil berencana membuat video testimoni terkait vaksinasi dengan bahasa lokal.

Masih dari survei Indikator, nonmuslim lebih bersedia divaksin ketimbang muslim. Survei menunjukkan, 52,6 persen muslim bersedia divaksin, sedangkan 71,6 persen nonmuslim bersedia divaksin.

Melihat data tersebut, Ridwan Kamil mengatakan akan meningkatkan peran ulama dalam memberikan fatwa penguatan terhadap vaksin.

Survei Indikator tentang Tantangan dan Problem Vaksinasi Covid-19 dilakukan pada 1-3 Februari 2021. Survei dilakukan dengan menelepon 1.200 responden, yang dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung dalam rentang 2 Maret 2018-Maret 2020.

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.

Friski Riana

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus