Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang resmi mengusung duet pasangan Anies Baswedan dan Sohibul Iman dalam pemilihan gubernur atau Pilgub Jakarta 2024 menuai respons dari internal Koalisi Indonesia Maju (KIM), seperti Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Tempo, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menilai pasangan Anies-Sohibul belum pasti karena jumlah kursi PKS di DPRD belum memenuhi syarat mengusung calon dalam Pilgub Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami belum hitung Pak Anies-Sohibul sebagai paslon yang definitif," kata Habiburokhman usai menghadiri rapat kerja Komisi III di Gedung Nusantara II DPR, Rabu, 26 Juni 2024.
Sebagai informasi, meski PKS menguasai pemilihan legislatif atau Pileg Jakarta, partai itu hanya mempunyai 18 kursi. Di sisi lain, syarat minimal bagi partai untuk mengusung calon sendiri harus memiliki 22 kursi. Sehingga, PKS perlu berkoalisi dengan partai lain karena butuh 4 kursi lagi.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu menegaskan bahwa Gerindra beserta KIM akan berupaya untuk berkompetisi dengan parpol lain dalam memenangkan Pilgub Jakarta. Dia juga mengaku bahwa komunikasi dengan parpol di luar KIM masih terjalin.
"Kami intensifkan karena waktunya semakin dekat ya. Ini enggak bisa berlama-lama juga. Harus segera muncul nama," tuturnya.
Tak sampai di situ, Habiburokhman mengatakan bahwa Gerindra masih mencari sosok terbaik untuk diajukan. Dia juga menyinggung nama mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau RK.
"RK juga kan enggak bisa paksakan karena kan Gerindra enggak cukup. Jadi, harus dijajaki dengan rekan-rekan partai politik yang lain," ujarnya.
PAN apresiasi langkah PKS
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengapresiasi langkah PKS yang mendukung Anies-Sohibul di Pilgub Jakarta.
Senada Habiburokhman, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI ini menyatakan bahwa dialog dan diskusi antarpartai politik masih terus berjalan. Dia juga menyebut bahwa partai anggota KIM kini tengah meninjau RK sebagai pesaing Anies.
"Sejauh ini nama yang beredar adalah Ridwan Kamil," kata Eddy saat ditemui di Gedung DPR, Rabu, 26 Juni 2024.
Eddy mengakui bahwa RK merupakan kader Partai Golkar yang juga diproyeksikan maju pada Pilgub Jawa Barat. Di sisi lain, jelas Eddy, KIM masih menunggu kepastian partai beringin untuk mengajukan kadernya itu untuk Pilgub Jakarta.
"Sampai saat ini dalam pembahasan kami melihat Pak RK adalah kader Golkar, jadi ibaratnya yang perlu mengikhlaskan terlebih dahulu adalah Partai Golkar," tuturnya.
Tak sampai di situ, Eddy menyatakan bahwa apa pun hasil pertemuan para ketum parpol KIM, dia berharap agar KIM akan sepakat mengusung pasangan calon yang sama.
"Kami akan sama-sama mengajukan pasangan calon yang kita anggap mumpuni di Pilgub DKI," ucapnya.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS resmi mengusung Anies Baswedan dan Mohamad Sohibul Iman menjadi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2024. Pernyataan ini diungkapkan Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam pidato pembukaan Sekolah Kepempimpinan Partai PKS pada Selasa, 25 Juni 2024.
"DPTP PKS melakukan rapat pada Kamis lalu dan telah memutuskan Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon gubernur dan Sohibul Iman sebagai calon wakil gubernur," kata Syaikhu, seperti dikutip dari Tempo.
Usulan pasangan Anies-Sohibul disampaikan melalui surat dari Dewan Perwakilan Wilayah atau DPW PKS DKI Jakarta kepada Dewan Pimpinan Pusat PKS. Surat tersebut meminta agar menyetujui Anies dan Sohibul Iman sebagai calon gubernur dan wakil gubernur daerah Khusus Jakarta.
DPP PKS meyakini pasangan Anies-Sohibul sudah memiliki kualifikasi yang mumpuni dan serasi untuk memimpin Jakarta.
"Rekam jejaknya terlihat baik. Memiliki kredibilitas dan ada kapasitas peluang untuk menang besar," kata Syaikhu.
SAVERO ARISTIA WIENANTO | TAMARA AULIA