Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Gerindra Tidak Tersindir Jokowi Menyebut Ada Politikus Sontoloyo

Politikus Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan sindir menyindir dalam politik hal biasa, termasuk ucapan sontoloyo Presiden Jokowi.

24 Oktober 2018 | 16.11 WIB

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat ditemui awak media di gedung Nusantara I, kompleks DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu, 26 September 2018. TEMPO.CO/Francisca Christy Rosana
Perbesar
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat ditemui awak media di gedung Nusantara I, kompleks DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu, 26 September 2018. TEMPO.CO/Francisca Christy Rosana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta-Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan partainya tidak mempermasalahkan ihwal pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menyebut ada banyak politikus sontoloyo saat ini. "Ya kalau sindir menyindir, pantun berpantun. Itu biasalah. Enggak usah kita terlalu bahas," ujar Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 24 Oktober 2018.

Toh, ujar Dasco, dia dan kawan-kawan tidak merasa tersindir. "Kita enggak merasa terganggu. Kita enggak merasa dituding kok. Kita juga enggak tahu yang dimaksud Pak Presiden siapa gitu loh, tapi berpikir positif saja untuk terus bekerja," ujar Dasco.

Baca: Politikus Gerindra: Sontoloyo Itu Maksa Setuju Dana Kelurahan

Sebelumnya Jokowi mengatakan banyak politikus sontoloyo saat membagikan sertifikat tanah untuk rakyat di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa, 23 Oktober 2018. "Hati-hati banyak politikus baik-baik tapi banyak juga politikus sontoloyo," kata Jokowi.

Sebelum melontarkan pernyataan itu, Jokowi menjelaskan alasan pemerintah berencana mencairkan dana kelurahan tahun depan. Namun rencana ini oleh sejumlah pihak, terutama kubu oposisi, dinilai politis.

Padahal, kata Jokowi, dana kelurahan ini ditujukan untuk kepentingan masyarakat di perkotaan setelah ada dana desa bagi penduduk perdesaan. Masyarakat bisa menggunakan dana kelurahan ini untuk memperbaiki jalan atau saluran air. "Kok jadi ramai. Kami semua ingin agar untuk rakyat jangan dihubungkan dengan politik," ujar Jokowi.

Simak: Jelaskan Politik Sontoloyo, Jokowi: Cari Simpati Pakai Adu Domba

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, mengatakan pernyataan Jokowi tentang politikus sontoloyo bukanlah pernyataan yang datang spontan dan tanpa sebab. Menurut Karding, istilah itu dilontarkan Jokowi sebagai puncak dari fenomena dekadensi moral politikus yang bisa berakibat pada kualitas perpolitikan indonesia.

"Tentu yang disindir adalah siapa saja yang melakukan hal yang saya sebut di atas. Jadi silakan meraba dan merasa sendiri. Anda politisi sontoloyo apa bukan?" ujar Karding saat dihubungi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus