Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Golkar Sebut Peta Pencalonan di Pilkada Berpotensi Berubah Seusai Airlangga Hartarto Mundur

Airlangga Hartarto telah memutuskan mundur sebagai Ketua Umum Golkar pada Sabtu lalu. Peta pancalonan di Pilkada 2024, berpotensi berubah.

14 Agustus 2024 | 07.45 WIB

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Maman Abdurrahman (kanan) bersama  Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia (kiri) dan Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich (tengah) memberikan terangan soal hasil Pemilu 2024 di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis, 21 Maret 2024. Partai Golkar bersyukur atas pencapaian hingga saat ini yang meraih suara sebanyak 23.208.654 atau 15 persen, untuk kedepanya Partai Golkar akan mendukung program di pemerintahan selanjutnya. TEMPO/ Febri Agga Palguna
Perbesar
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Maman Abdurrahman (kanan) bersama Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia (kiri) dan Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich (tengah) memberikan terangan soal hasil Pemilu 2024 di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis, 21 Maret 2024. Partai Golkar bersyukur atas pencapaian hingga saat ini yang meraih suara sebanyak 23.208.654 atau 15 persen, untuk kedepanya Partai Golkar akan mendukung program di pemerintahan selanjutnya. TEMPO/ Febri Agga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar, Maman Abdurrahman, mengatakan peta politik pencalonan kepala daerah dari partai beringin berpeluang berubah, setelah Airlangga Hartarto memutuskan mundur dari jabatan ketua umum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perubahan peta dukungan politik Pilkada 2024, menurut dia, masih sangat dinamis sebelum adanya penetapan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Segala sesuatunya baru bisa dipastikan setelah mendaftar di KPU," kata Maman saat ditemui Tempo di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Selasa, 13 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Meski begitu, Ia melanjutkan, bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM), partai beringin berupaya tak mengubah peta pencalonan di sejumlah wilayah strategis, salah satunya Jakarta.

Alasannya, penentuan calon di pilkada Jakarta tidak hanya diputuskan oleh Partai Golkar seorang, tapi diambil berdasarkan keputusan koalisi yang dilakukan secara musyawarah dan mufakat.

"Tentunya kami berpegangan juga dengan proses mekanisme yang ada di koalisi. Jadi soal berubah dan tidak, itu mahfum," ujar Maman.

Peluang berubahnya peta politik pencalonan pada pilkada 2024 ini, mulanya dinyatakan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto pada Ahad, 11 Agustus 2024 kemarin.

Ia mengatakan, dinamika politik dalam skala pemilihan Gubernur cenderung sarat dengan scenario yang melibatkan kepentingan kekuasaan. Berbeda dengan pilkada skala Kabupaten/Kota yang menunjukkan representasi politik daerah.

"Indikasi (peta politik pencalonan) ini ada karena skenarionya libatkan kekuasaan," kata Hasto.

PDIP, kata dia, memang membangun kerja sama politik dengan Partai Golkar di pilkada 2024. Namun, Hasto tak merinci di mana saja kerja sama politik kedua partai ini dilakukan.

Peneliti Politik Populi Center, Usep Saepul Ahyar, mengatakan peluang perubahan peta pencalonan di pilkada, memang bisa terjadi setelah Airlangga memutuskan mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Usep menjelaskan, perubahan dapat terjadi apabila Ketua Umum baru menarik dan menekan surat keterangan (SK) rekomendasi bagi bakal calon untuk maju di pilkada.

"Akan tetapi, untuk skala pilkada Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur, peluangnya kecil karena keputusan diambil oleh KIM, bukan hanya Golkar," kata Usep.

Andi Adam Faturahman

Berkarier di Tempo sejak 2022. Alumnus Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mpu Tantular, Jakarta, ini menulis laporan-laporan isu hukum, politik dan kesejahteraan rakyat. Aktif menjadi anggota Aliansi Jurnalis Independen

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus