Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyatakan bahwa partainya tetap mengusung Airlangga Hartarto sebagai Capres 2024. Menurutnya ketetapan itu sudah diputuskan waktu Musyawarah Nasional pada 15 Desember 2019 lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kemudian pada 6 Maret 2021 kita sudah melaksanakan Rakernas dan Rapimnas dan di situ diputuskan siapa kader itu? Ya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar saat ini dan dia lah menjadi calon presiden,” ujarnya saat ditemui di Jakarta Convention Center, Ahad, 28 Agustus 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengatakan bahwa Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) tahun lalu sudah memperkuat Ketua Umum partai itu untuk melenggang maju di Pilpres 2024. Target Golkar, kata Lodewijk, bahwa partainya harus minimal memenangkan kontestasi tersebut.
“Kenapa minimal? Karena dalam Pilpres tidak ada juara dua, juara tiga, adanya hanya ada juara satu. Menang atau kalah. Kita milih menang,” katanya.
Pada Pemilu 2024 nanti, Partai Golkar juga menargetkan memiliki 20 persen suara di DPR RI atau 115 kursi. Lalu untuk Pilkada juga dipasang target bisa meraup 60 persen suara.
“Pemilu Pilkada terakhir kita malah lebih daripada itu, 61,11 persen, kita pakai target 60 persen,” tuturnya.
Nama Airlangga Hartarto pun sudah masuk dalam bursa Capres 2024 di sejumlah lembaga survei. Terakhir, Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga anggota dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mengumumkan salah satu dari sembilan nama bakal calonnya adalah Airlangga.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu bersaing dengan delapan nama lain, yaitu Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Lodewijk mengisyaratkan bahwa adanya nama Puan Maharani yang masuk dalam radar bursa capres dari anggota KIB belum tentu PDI Perjuangan bergabung ke koalisi tersebut. Namun dalam waktu dekat, Airlangga dengan Puan akan dijadwalkan bertemu dalam waktu dekat.
“Kita tunggu aja, waktu pastinya akan ditentukan dalam waktu dekat ini. Materinya tentunya antara kedua pejabat itu, Pak Airlangga sebagai Ketua Umum dan Bu Puan sebagai Kader PDIP, kita tunggu aja,” katanya.