Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto hadir di acara peringatan Hari Veteran Nasional (Harvetnas) 2023 yang digelar di Gedung Auditorium Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Kamis, 10 Agustus 2023. Kehadiran Prabowo itu sebagaimana dijelaskannya saat memberikan sambutan, yakni untuk mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain ratusan anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), acara itu dihadiri sejumlah pejabat di antaranya Danrem 074/ Warastratama Kolonel Inf Ali Akhwan, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, dan Rektor UNS Jamal Wiwoho. Dalam sambutannya, Prabowo mengaku awalnya sempat kaget karena acara nasional itu digelar di Kota Solo dan bukan di Jakarta. Namun ia berterima kasih karena telah diundang untuk hadir dalam acara itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Terima kasih saudara undang saya. Tadinya saya berpikir, lho markasnya LVRI di Jakarta, kok bikin peringatan di Solo. Tapi saya berterima kasih karena telah diundang di Solo. Terima kasih karena saya diingatkan peran Solo dalam perang kemerdekaan kita," ujarnya di hadapan hadirin.
Dalam pemaparannya itu, Prabowo sempat menyinggung satu sosok anak muda yang memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan merebut kemerdekaan Republik Indonesia di Kota Solo. Sebelumnya saat sesi pembukaan, LVRI sempat memutar video mengenai Agresi Belanda II di Kota Solo selama empat hari empat malam pada 1949. Perang mengusir Belanda dari Kota Bengawan itu dipimpin oleh Letnan Kolonel Slamet Riyadi.
Prabowo mengatakan peristiwa itu menarik karena Kota Solo melakukan serangan ofensif sehingga Panglima Belanda berunding dengan Komandan Brigade Slamet Riyadi. "Kaget mereka, kok Komandan Brigade anak kecil, umur 22 tahun. Artinya apa, artinya Bapak-Bapak kita waktu itu sangat muda, tapi punya tanggung jawab yang besar, punya kepimpinan yang besar," ujar Prabowo di hadapan hadirin.
Bahkan, ujar Prabowo, momentum Sumpah Pemuda pada Oktober 1928 yang merupakan salah satu tonggak awal dari perjuangan kemerdekaan Indonesia juga dideklarasikan oleh anak-anak muda. Ia menyatakan sejarah Indonesia itu menjadi pelajaran bagi kita semua.
"Jadi kalau usia muda itu belum tentu tidak bisa jadi pemimpin. Solo ini juga banyak melahirkan pemimpin-pemimpin hebat," tutur Prabowo.
Pernyataan Prabowo tentang sosok anak muda di Kota Solo itu pun memunculkan dugaan bahwa itu menjadi sinyal Prabowo ke arah Gibran Rakabuming Raka. Saat ditemui seusai acara, Prabowo dimintai pendapat mengenai Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang merupakan sosok pemimpin yang masih berusia muda di Kota Bengawan. Ia pun menjawab untuk seorang pemimpin yang terpenting bukanlah usia, melainkan jiwanya.
"Itu, Slamet Riyadi waktu memimpin perjuangan umur 22 tahun bisa berhadapan di depan. Yang penting itu bukan usia, jiwanya yang penting," jawab Prabowo singkat.
Pilihan Editor: Berlatar Militer atau Sipil, Ini Sosok Capres Pilihan Jokowi