Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Kami telah menyampaikan dalam sidang Dewan Pers perihal proses kerja yang kami jalankan, kompetensi, dan integritas narasumber.
Kami telah menyampaikan ke Dewan Pers perihal upaya keras kami untuk mendapatkan konfirmasi atas berita yang diadukan ini sebagai bagian dari profesionalisme dan komitmen menaati kode etik.
Kami menghormati semua upaya penyelesaian sengketa pers di Dewan Pers.
Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) Pusat, atas nama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, menyampaikan hak jawab, hak koreksi, dan bantahan terhadap berita koran.tempo.co berjudul "Mantan Panglima Sowan ke Ibu Mega" yang tayang pada Senin, 15 Maret 2021, sebagai berikut:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Terhadap cover Koran Tempo dengan karikatur Megawati Soekarnoputri dan Moeldoko duduk semeja. Karikatur dengan judul "Cantelan Dua Kubu Demokrat" itu seakan-akan bertendensi untuk membentuk opini publik perihal adanya pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Moeldoko, yang mana peristiwa tersebut sama sekali tidak ada dan tidak pernah terjadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
2. Terhadap berita berjudul "Mantan Panglima Sowan ke Ibu Mega". Judul dan isi pemberitaan yang menyatakan adanya pertemuan antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Moeldoko tidak akurat, tidak benar, serta tidak berdasarkan pada fakta yang ada.
3. Terhadap isi pemberitaan:
Paragraf 1 (satu) yang menyatakan, "Sejumlah sumber menyebutkan bahwa Panglima TNI periode 2013-2015 itu sowan ke rumah Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta, pada Rabu lalu. Artinya, pertemuan Moeldoko dengan Megawati ini berlangsung sehari setelah Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Agus Yudhoyono untuk membicarakan Demokrat di Istana Bogor. 'Ibu Megawati telah menerima Pak Moeldoko di kediamannva,' kata seorang sumber, kemarin."
Paragraf 14 (empat belas) yang menyatakan, "Moeldoko dan Jhoni Allen Marbun tak menjawab upaya permintaan konfirmasi Tempo. Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, pun tak merespons permintaan wawancara. Tempo juga menghubungi petinggi lain di PDIP, seperti Bambang Wuryanto, Andreas Hugo Pareira, Eriko Sotarduga, dan Arif Wibowo. Namun semuanya tidak berkomentar."
Isi pemberitaan tersebut tidak sesuai dengan fakta dengan alasan:
-Tidak pernah ada pertemuan antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Moeldoko.
-Tidak pernah ada permintaan konfirmasi resmi yang diterima oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, dan tidak pernah ada permintaan konfirmasi resmi yang diterima oleh Andreas Hugo Pareira.
Jakarta, 20 Mei 2021
DPP PDI Perjuangan Masa Bakti 2019-2014
Ketua
Yasonna H. Laoly
Sekretaris Jenderal
Hasto Kristiyanto
Catatan Redaksi
-Hak jawab ini kami tayangkan untuk memenuhi kewajiban pemuatan pernyataan penilaian dan rekomendasi Dewan Pers.
-Kami telah menyampaikan dalam sidang Dewan Pers perihal proses kerja yang kami jalankan, kompetensi, dan integritas narasumber.
-Kami telah menyampaikan ke Dewan Pers perihal upaya keras kami untuk mendapatkan konfirmasi atas berita yang diadukan ini sebagai bagian dari profesionalisme dan komitmen menaati kode etik.
-Kami juga sudah memuat bantahan PDI Perjuangan dalam kesempatan pertama pada 16 Maret 2021 dengan judul, "PDIP Tepis Adanya Pertemuan Megawati dan Moeldoko".
-Kami menghormati semua upaya penyelesaian sengketa pers di Dewan Pers.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo