Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Penanggulangan Penyakit Menular Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Erlina Burhan mengatakan gejala awal terpapar virus human metapneumovirus (HMPV) adalah demam, flu hingga batuk. Meskipun begitu, dia menuturkan batuk yang dialami saat terkena virus ini hanya berupa batuk kering.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Gejala demam, tapi tidak selalu demam, kadang-kadang hanya flu saja dan batuknya umumnya batuk kering, hanya sebagian kecil yang berdahak," ujar Erlina Burhan dalam diskusi 'Rekomendasi PB IDI mengenai HMPV' melalui platform zoom pada Rabu, 8 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, dia turut menyebutkan gejala lain bila terpapar virus HMPV ini. Erlina mengatakan gejala tersebut seperti nyeri otot, sakit kepala, atau pusing serta kondisi tubuh selalu mengalami kelelahan.
"Ada nyari otot, ada sakit kepala dan kemudian kelelahan, males makan dan itu tadi ada kadang-kadang penyempitan saluran nafas dari penyakit HMPV," ucap dia.
Erlina menyebutkan virus HMPV juga makin parah bila seseorang telah mengidap penyakit bawaan. Seperti asma, misalnya, virus ini dapat menyebar pada area paru-paru hingga menyebabkan sesak nafas pada penderita asma.
"Virus HMPV ini itu ada gejalanya bisa memberat kalau memang pasiennya sudah punya asma sebelumnya, sehingga terjadilah serangan asma sehingga jadi wheezing ada mengi," tutur Herlina.
Adapun masa inkubasi virus HMPV sebelum terinfeksi paling lama hingga enam hari. Dia berujar dalam kurun waktu tersebut gejala akan timbul pada hari ke lima saat terpapar virus HMPV.
"Nah virus ini masa inkubasinya rata-rata antara tiga sampai enam hari. Jadi begitu anda terinfeksi atau waktu inkubasi sebelum menimbulkan gejala, biasanya rata-rata gejalanya ada kira-kira lima hari ya," ujar dia.
Dia mengatakan virus HMPV sangat mudah menular karena penderita penyakit ini biasanya mengalami gejala flu hingga batuk. Karena itu, kata Erlina, virus ini lebih cepat menyebar ke masyarakat sebab menggunakan ruang lingkup udara.
"Kami tahu virus ini sangat mudah menular karena menyebar melalui percikan dari orang yang sudah terinfeksi batuk atau bersin dan ada orang sehat di sekitarnya yang menghirup percikan droplet yang mengandung virus ini," tutur dia.
Meskipun virus ini tersebar di udara, Erlina menyatakan tidak akan terkena dengan seseorang yang memiliki imun atau kekebalan tubuh optimal. Sebab, kata dia, virus ini tergolong ringan karena hanya menyebabkan flu atau batuk yang mampu dimusnahkan oleh imun tubuh yang sehat.
"Bila mana sistem imunnya baik maka bisa jadi virusnya (HMPV) akan dimusnahkan oleh sistem imun," kata Erlina.