Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Upacara peringatan Hari Bhayangkara lalu, dipimpin Presiden Joko Widodo atau Jokowi selaku inspektur upacara. Puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Bhayangkara Polri digelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Senin 1 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam pidatonya menjelaskan berbagai upaya pembenahan dan perbaikan yang sedang berlangsung untuk mewujudkan konsep Polri Presisi. Kapolri juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas berbagai masalah yang dianggap menyakiti perasaan rakyat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Permohonan Maaf Kapolri
"Tak ada gading yang tak retak. Dengan kerendahan hati, kami mohon maaf atas perbuatan yang menyakiti hati masyarakat, kami terus berkomitmen, berusaha keras dan evaluasi untuk berubah menjadi lebih baik," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Peringatan HUT Bhayangkara ke-78 disiarkan melalui video conference yang diikuti seluruh jajaran di berbagai daerah, termasuk Polda Riau, yang dihadiri langsung oleh Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal beserta jajarannya di Mapolda Riau, Jalan Pattimura, Pekanbaru.
Dengan tema "Polri Presisi Menuju Indonesia Emas", puncak peringatan HUT ke-78 Bhayangkara diawali pidato Kapolri yang membahas situasi global pandemi. Dalam kondisi ketidakpastian tersebut, Polri tetap hadir di tengah masyarakat.
Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyoroti berbagai aspek, seperti tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan mudik, upaya Polri dalam menghadapi dampak ekonomi global, menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat, memastikan stabilitas pasar dalam negeri, dan ketersediaan bahan pangan pokok. Ia juga menekankan bahwa 62 persen anggaran Polri dialokasikan untuk produk dalam negeri.
Selain itu, Polri juga berperan dalam mengamankan berbagai agenda dan peringatan besar, serta acara internasional yang diadakan di Indonesia.
Komitmen merespon keluhan masyarakat
"Terkait bencana alam, bersama stakeholder terkait terus hadir ditengah masyarakat, demikian pula karhutla, Polri terus memitigasi. Kami akan terus berbenah diri mewujudkan Polri Presisi, terus terbuka dan modern atas kritik, berbenah dan koreksi menuju lebih baik dalam melayani. Salah satunya dengan merespon keluhan masyarakat," kata Kapolri.
Kapolri juga menjelaskan mengenai layanan, di mana jajarannya secara aktif turun langsung untuk bertemu dan berinteraksi dengan masyarakat. Salah satu caranya adalah melalui program Jumat Curhat dan berbagai kegiatan sosial lainnya.
Pemberantasan TPPO melalui pembentukan satgas
Dalam hal penindakan, Listyo Sigit menjelaskan bahwa pihaknya telah melaksanakan pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan orang (TPPO) melalui satuan tugas yang dibentuk. Terkait narkoba, tahun ini telah berhasil mengungkap 77 kasus jaringan internasional dengan 138 tersangka, serta menyita barang bukti berupa 3,8 ton sabu, ribuan ton ganja, dan 600 ribuan ekstasi.
"Senilai Rp3 triliunan dan menyelamatkan 16 juta jiwa dampak peredaran barang haram tersebut. Momentum hari bhayangkara ini, Polri terus menjaga amanah masyarakat dalam melaksanakan tugas dan amanah, karena polisi bukan sekadar profesi tetapi jalan untuk mengabdi," kata dia.