Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Hari Ini BEM Udayana Gelar Sidang Akbar Tolak Kerja Sama TNI

Kehadiran rektor dalam sidang akbar merupakan hasil dorongan dari BEM Udayana yang telah melakukan konsolidasi sejak beberapa waktu lalu.

8 April 2025 | 07.00 WIB

Akademisi, TNI, hingga mahasiswa berdiskusi soal UU TNI dalam kegiatan Teras FISIP Universitas Udayana dengan temaMenguak Pengesahan RUU TNI: Apa yang Perlu Diketahui Masyarakat, di Bali, 25 Maret 2025. Tempo/ Ni Kadek Trisna Cintya Dewi
material-symbols:fullscreenPerbesar
Akademisi, TNI, hingga mahasiswa berdiskusi soal UU TNI dalam kegiatan Teras FISIP Universitas Udayana dengan temaMenguak Pengesahan RUU TNI: Apa yang Perlu Diketahui Masyarakat, di Bali, 25 Maret 2025. Tempo/ Ni Kadek Trisna Cintya Dewi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Udayana akan menggelar sidang akbar mahasiswa pada hari ini Selasa, 8 April 2025. Agenda tersebut digelar sebagai bentuk reaksi terhadap perjanjian kerja sama antara Rektorat Universitas Udayana dan Komando Daerah Militer (Kodam) IX/Udayana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam undangan resminya, kegiatan akan berlangsung di Auditorium Widya Sabha, Kampus Udayana Jimbaran, mulai pukul 13.00 WITA hingga selesai. “Sidang akbar mahasiswa itu memang skema dari kita, dari mahasiswa, turut mengundang jajaran rektorat untuk bersama menemui kita,” ujar Ketua BEM Universitas Udayana I Wayan Arma Surya Darmaputra, saat dihubungi, Senin, 7 April 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pilihan Editor:

Perjanjian kerja sama antara universitas dan institusi militer tersebut sebelumnya telah menuai perhatian publik, khususnya di kalangan mahasiswa. Sidang akbar ini dijadwalkan menjadi ruang aspirasi dan kritik terhadap kebijakan kampus yang dinilai berdampak langsung pada independensi akademik dan iklim demokrasi di lingkungan perguruan tinggi.

Arma, mengungkapkan, ada dua poin utama yang akan mereka tuntut dari pertemuan dengan rektor. “Pertama, mendesak Rektor Universitas Udayana membatalkan atau mencabut perjanjian kampus dengan Kodam IX/Udayana. Kedua, mendesak Universitas Udayana membersamai dan menyuarakan mencabut nota kesepahaman antara Kementerian Pendidikan Tinggi dengan TNI yang ada di pusat, yang sudah ada semenjak tahun 2023,” ucapnya. 

Sementara Rektor Universitas Udayana I Ketut Sudarsana menyatakan akan hadir dalam dialog terbuka bersama mahasiswa tersebut. Ia juga mengklaim bakal hadir bersama pimpinan dari jajaran rektorat. “Iya, rencananya saya dan pimpinan lainnya hadir,” ujar Sudarsana pada Senin, 7 April 2025.

Arma Surya menyebut kehadiran rektor dalam sidang akbar merupakan hasil dorongan dari mahasiswa yang telah melakukan konsolidasi sejak beberapa waktu lalu. “Ini memang sesuatu yang kami harapkan, agar pihak rektorat bisa menemui langsung mahasiswa dan mendengar aspirasi kami,” katanya. 

Sebelumnya, Sudarsana belum mengindikasikan mencabut kerja sama kampusnya dengan TNI. Menurut dia, keputusan akan diambil setelah melihat hasil diskusi atau aspirasi mahasiswa pada forum hari ini. "Kami akan melihat perkembangan diskusi besok dengan anak-anak," tuturnya. 

Universitas Udayana menjalin kerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat atau TNI AD Komando Daerah Militer (Kodam) IX/Udayana. Kerja sama itu tertuang dalam dokumen perjanjian Nomor B/2134/UN14.IV/HK.07.00/2025. Dokumen itu ditandatangani pada Rabu, 5 Maret 2025, tetapi baru diumumkan ke publik lewat akun Instagram resmi Universitas Udayana pada Rabu, 26 Maret 2025.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus