Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Pimpinan Wilayah Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) mendeklarasikan komitmen untuk berperan dalam penurunan stunting di Indonesia. Deklarasi yang dibacakan Harlah ke-78 Muslimat NU itu disampaikan oleh perwakilan pengurus wilayah Muslimat NU di seluruh Indonesia itu disebut sebagai upaya menyongsong Indonesia Emas pada 2045.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam deklarasi itu, ada enam poin yang disampaikan. Pertama, Muslimat NU menyiapkan generasi emas untuk melahirkan Sumber Daya Manusia yang memiliki kompetensi dan berkualitas. Kedua, Muslimat NU, siap menjadi Ibu Asuh untuk menurunkan stunting di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketiga, Muslimat NU telah melakukan langkah konkret melalui pengukuhan Ibu Asuh untuk anak terindikasi stunting dan telah mendapatkan rekor muri. Keempat, Muslimat NU akan mengembangkan jejaring untuk percepatan penurunan stunting. Kelima, Muslimat NU akan menggerakkan potensi Muslimat NU untuk pemenuhan kebutuhan, melahirkan generasi sehat, kuat dan berintegritas.
Ketua Pengurus Pusat Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa dalam pidatonya menyinggung soal program penurunan stunting yang digagas pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Khofifah menyebut pihaknya telah melantik dan mengukuhkan Ibu Asuh penurunan stunting hampir di seluruh provinsi Indonesia, tetapi pihaknya akan mengikrarkan kembali soal komitmen Muslimat NU.
“Berikutnya nanti bapak presiden akan ada ikrar komitmen muslimat menurunkan stunting, sesungguhnya kami sudah melantik dan mengukuhkan Ibu Asuh menurunkan stunting hampir di seluruh provinsi, namun sekarang kita bangun penguatan kembali sesuai target pemerintah stunting di 2024 akan diturunkan 14 persen,” kata Khofifah di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada Sabtu, 20 Januari 2024.
Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, tampak dipadati para muslimat Nahdlatul Ulama atau NU sejak Sabtu pagi, 20 Januari 2024. Keramaian yang didominasi perempuan berbusana hijau itu sedang menghadiri Harlah ke-101 dan Harlah ke-78 Muslimat NU.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga menghadiri kegiatan itu. Tak hanya presiden, Panglima TNI Agus Subiyanto, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Istri mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur Sinta Nuriyah, termasuk Putri Gus Dur Yenny Wahid, juga hadir dalam agenda Muslimat NU tersebut.
Selain itu, tampak hadir pula Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf, Sekretaris Jenderal NU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, Habib Lutfi bin Yahya, Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono, dan beberapa pengurus PBNU lain.
Ketua Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa memberikan pidato di Harlah ke-101 dan Harlah ke-78 Muslimat NU sekitar pukul 07.30. Seperti format pidato pada umumnya, Khofifah menyambut para undangan yang duduk di atas panggung. Khofifah memberikan apresiasi atas kedatangan tamunya itu satu per satu.
Pilihan Editor: Senyum Sri Mulyani di Tengah Isu Mundur dari Kabinet Jokowi