Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan tidak ada sindiran-sindiran dalam pagelaran teater kebangsaan Satyam Eva Jayate yang dimainkan untuk memperingati ulang tahun Megawati Soekarnoputri di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Selasa, 23 Januari 2018.
Menurut Hasto pementasan teater tersebut semata-mata untuk hiburan dan merayakan hari kelahiran Ketua Umum PDIP itu. "Tidak ada sindiran-sindiran kepada siapapun dan jangan ada yang merasa tersindir juga. Karena ini murni sebuah pernyataan syukur dan respek terhadap kebudayaan kita," katanya di TIM, Cikini, Jakarta.
Baca: Ulang Tahun ke-71, Berikut Kiprah Politik Megawati Soekarnoputri
Lakon Satyam Eva Jayate mengangkat tema tentang perjuangan menegakkan kebenaran di tengah kondisi masyarakat yang korup. Satyam Eva Jayate menceritakan soal persaingan dua tokoh besar untuk merebutkan kekuasaan dengan segala macam intrik yang digunakan.
Cerita yang disutradarai Agus Noor ini menyisipkan guyonan dan sindiran di sejumlah adegannya. Misalnya, para pemain mengungkit-ungkit soal listrik yang kerap padam, impor beras, pemilihan kepala daerah dan lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, kata Hasto, hal yang biasa jika ada yang menafsirkan cerita-cerita itu menjadi sindiran. Dalam tiap pagelaran seni yang ditampilkan pasti ada makna yang tersirat. "Pemaknaannya itu tidak lepas dari berbagai isu sekarang," ujarnya.
Simak: Cerita Megawati dan Babal Pedas Semasa Sekolah
Satyam Eva Jayate dimainkan oleh Butet Kartaredjasa, Sujiwo Tejo, Happy Salma, Soimah, Sruti Respati, Lies Hartono (Cak Lontong), Insan Nur Akbar, Inayah Wahid, dan seniman lainnya.
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, sejumlah menteri Kabinet Kerja, para ketua umum partai politik dan ratusan pengurus PDIP turut menyaksikan pagelaran itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini