Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BERURUSAN dengan polisi bukan hal baru bagi pengusaha Darren Chen Jia Fu alias Suryo Tan. Dia mengaku sudah sembilan kali dilaporkan ke polisi dengan sejumlah tuduhan, di antaranya kasus penipuan. "Namun justru orang yang melaporkan yang masuk penjara," katanya.
Saat ini, ia kembali dilaporkan oleh koleganya di PT Pradiksi Gunatama dan PT Senabangun Anekapertiwi karena kasus penipuan dan penggelapan. Dalam proses pemeriksaan polisi, terungkap kesaksian adanya aliran duit dari Suryo ke dua perwira tinggi polisi, Jenderal Budi Gunawan dan Inspektur Jenderal Anas Yusuf. Sepanjang dua pekan lalu, Suryo hanya bersedia menjelaskan kasusnya lewat telepon kepada wartawan Tempo Anton Aprianto.
Anda dilaporkan oleh kolega Anda di PT Pradiksi Gunatama dan PT Senabangun Anekapertiwi karena kasus penipuan dan penggelapan.
Ini skenario besar yang dirancang mereka untuk mengambil alih perusahaan. Ini konspirasi.
Anda dituduh membeli saham dua perusahaan itu dan sampai sekarang belum membayarnya.
Itu juga bohong besar. Kalau belum bayar, kenapa ada akta pernyataan saya sudah lunas? Silakan cek. Ada tanda tangan mereka. Ini sah.
Bagaimana dengan tuduhan bahwa Anda menggelapkan duit perusahaan Rp 64 miliar, misalnya, untuk membeli saham PT Minerindo Lestari melalui perusahaan istri Anda?
Itu juga cerita bohong dan tuduhan rekayasa.
Saat pemeriksaan, sejumlah saksi menyebutkan Anda pernah meminta dana Rp 14 miliar ke perusahaan untuk Budi Gunawan.
Ini jelas pencemaran nama baik. Hati-hati. Ada konsekuensinya mereka memberi keterangan bohong seperti itu.
Kalau tuduhan aliran dana dari Anda untuk Anas Yusuf sebesar Rp 6,05 miliar guna memuluskan pembelian kuasa pertambangan batu bara PT Lentera Inti Prima?
Itu juga tidak benar.
Tapi Anda kenal kedua petinggi polisi itu?
Nanti saya cerita di waktu dan kesempatan lain.
Anda pernah menerima panggilan untuk pemeriksaan kasus ini?
Kepolisian Resor Jakarta Selatan tidak pernah memanggil saya. Saya juga disebut-sebut sudah jadi tersangka dan akan ditangkap. Semuanya cerita bohong.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo