Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Intip Profil 4 Tokoh Inti Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo

Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo diisi sejumlah tokoh, mulai dari pengusaha, mantan jenderal hingga mantan gubernur. Berikut profilnya.

15 September 2023 | 15.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kedua kiri), Sekretaris Jenderal Perindo Ahmad Rofiq (kedua kanan) Sekretaris Jenderal PPP Arwani Thomafi (kiri), dan Wakil Ketua Umum Hanura Benny Ramdhani (kanan) memberikan keterangan pers terkait rapat Ketua Umum Partai Pendukung Ganjar Pranowo di Markas Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo, Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu, 13 September 2023. Ketua umum partai pendukung Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo menggelar rapat konsolidasi membahas pemantapan Tim Pemenangan Nasional (TPN), membahas soal kemungkinan Partai Demokrat bergabung dengan koalisi PDIP, serta memperbarui dinamika politik terkini. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengumumkan sejumlah nama tokoh nasional untuk mengisi posisi inti di Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo dalam rangka menghadapi Pilpres 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mereka di antaranya Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arsjad Rasjid yang duduk sebagai Ketua TPN Ganjar. Sementara posisi Wakil Ketua Umum diisi oleh mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa dan mantan Wakapolri Komjen Pol (Purn) Gatot Eddy Pramono.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemudian, terdapat nama Ketua Harian Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi yang juga mengisi posisi sebagai wakil ketua TPN Ganjar.

"Tuan Guru Bajang dan juga dari partai politik pengusung yang nantinya akan mengisi posisi-posisi di dalam Tim Pemenangan Nasional," ujar Hasto saat konsolidasi politik pemenangan di MNC Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada Rabu, 13 September 2023.

Berikut profil singkat Arsjad Rasjid, Andika Perkasa, Gatot Eddy Pramono dan TGB Muhammad Zainul Majdi yang dihimpun dari Tempo.

Arsjad Rasjid

Pria kelahiran Jakarta, 16 Maret 1970 ini menjabat sebagai Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) periode 2021-2026. Sebelum menjadi Bos Kadin, Arsjad menjabat sebagai Direktur Utama PT Indika Energy pada 2005. Perusahaan investasi terdiversifikasi yang berfokus pada pengembangan dan eksploitasi sumber daya alam, infrastruktur, dan berbagai sektor industri strategis lainnya.

Arsjad disebut berhasil membesarkan aset PT Indika Energy, sekitar 7x lipat dari Rp 2,78 triliun menjadi Rp 18,28 triliun dalam jangka waktu 6 tahun yaitu pada periode tahun 2005-2011 melalui strategi akuisisi.

Arsjad menuntut ilmu di University of Southern California di bidang Computer Engineering pada 1990. Kemudian menyelesaikan pendidikannya di bidang Administrasi Bisnis di Pepperdine University, California, Amerika Serikat dan memperoleh gelar Bachelor of Science pada 1993.

Selain itu, Arsjad juga menyelesaikan program Executive Education on Leadership and Decision Making in the 21st Century di Jackson Institute for Global Affairs, Yale University, Amerika Serikat.

Selanjutnya: Andika Perkasa

Andika Perkasa

Andika Perkasa lahir pada 21 Desember 1964 di Bandung, Jawa Barat. Perjalanan kariernya dimulai saat ia lulus dari Akademi Militer saat berusia 23 tahun. Kemudian ia menempati deretan perwira menengah dengan menjadi Sekretaris Pribadi Kepala Staf umum TNI.

Selain itu, Andika juga sempat menjadi Komandan Resimen Induk Kodam (Danrindam) Jayakarta di Jakarta dan Komandan Resor Militer (Danrem) 023 di Kota Sibolga, Sumatera Utara.

Pada 2013, namanya mulai dikenal oleh publik. Saat itu, Andika tengah menduduki posisi sebagai Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat.

Andika kemudian dilantik menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden alias Paspampres dengan pangkat Mayor Jenderal. Pelantikan ini hanya berselang dua hari pasca-pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Dua tahun kemudian, Andika kembali dilantik sebagai Panglima Kodam XII/ Tanjungpura. Perjalanan kariernya semakin menanjak dua tahun kemudian. Ia dilantik sebagai Komandan Kodiklat TNI Angkatan Darat.

Pada akhir 2018, Andika dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dan Panglima TNI dua tahun berikutnya, yakni pada 2021. Karier militer terakhirnya sebagai Panglima TNI.

Gatot Eddy

Lahir di Solok, Sumatera Barat, Gatot Eddy Pramono mendaftarkan dirinya dalam Akademi Kepolisian (Akpol) pada 1984. Usai tamat, Gatot ditempatkan di Blitar, Jawa Timur.

Gatot menempuh pendidikan S2 dan S3 nya di Universitas Indonesia dan masing-masing telah lulus pada 1999 dan 2015. Sementara beberapa pendidikan kepolisian yang berhasil ia tamatkan antara lain adalah AKABRI (1988), PTIK (1996), SESPIM (2002), dan SESPIMTI (2012).

Gatot dikenal sebagai polisi yang mahir dan berpengalaman dalam bidang reserse. Gatot sempat mengemban jabatan sebagai Wakil Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan pada 2015.

Setelah dua tahun mengemban posisi tersebut, Gatot kemudian menjadi Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri pada 2018.

Satu tahun kemudian, ia ditunjuk sebagai Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya. Sebagai seorang Purnawirawan Polri, jabatan terakhirnya adalah Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) periode Januari 2020 hingga 24 Juni 2023.

Selanjutnya: Tuan Guru Bajang

Tuan Guru Bajang

Muhammad Zainul Majdi atau dikenal dengan Tuan Guru Bajang (TGB) dikenal sebagai ulama dan politisi yang menjabat selama dua periode menjadi Gubernur Nusa Tenggara Barat.

Sebelum menjadi gubernur, ia pernah menduduki kursi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Fraksi Partai Bulan Bintang yang diposisikan di Komisi X.

Setelah selesai dari jabatan gubernurnya, ia berpindah partai dari Demokrat ke Golkar yang kemudian pindah lagi ke Perindo sampai sekarang.

Kemudian pada Agustus 2021, ia memegang jabatan Wakil Komisaris Utama yang merangkap menjadi Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia. Selain itu, ia juga dipercaya menjadi Ketua Dewan Nasional Konvensi Rakyat Partai Persatuan Indonesia pada 6 Agustus 2022.

Pada 1992, TGB melanjutkan pendidikannya ke Kairo dengan jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Qur’an di Universitas Al Azhar Kairo dan lulus dengan gelar Lc pada 1996. Lima tahun kemudian, ia meraih gelar Master of Art dengan predikat Jayyid Jiddan.

Ia kemudian melanjutkan S3 di Universitas yang sama dan menyelesaikan pendidikannya dengan gelar doktor yang berpredikat Martabah El-Syaraf El Ula Ma’a Haggutba atau Summa Cumlaude.

EKA YUDHA SAPUTRA | ALIFYA SALSABILA NOVANTI | SHARISYA KUSUMA RAHMANDA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Eka Yudha Saputra

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus