Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengatakan kemerdekaan adalah sesuatu yang harus diperjuangkan. Semangat perjuangan itu pula, kata dia, yang menjadi dasar gerakan Merdeka Belajar selama empat tahun terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal itu disampaikan Nadiem dalam pidato sambutan pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia di Kantor Kementerian Pendidikan, Senayan, Jakarta, pada Kamis, 17 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dari para pendahulu bangsa kita belajar bahwa kemerdekaan adalah sesuatu yang harus diperjuangkan secara bergotong royong. Perjuangan kita dalam menggerakkan Merdeka Belajar dalam empat tahun terakhir menunjukkan pentingnya gotong royong dalam mewujudkan kemerdekaan dalam sistem pendidikan Indonesia,” tutur Nadiem dari rilis yang diterima Tempo pada Kamis, 17 Agustus 2023.
Nadiem mengimbau para pendidik dan orang tua untuk memahami bahwa keberhasilan belajar anak-anak tidak terbatas pada membaca, menulis, dan berhitung. Keberhasilan, kata Nadiem, bisa dilihat dari kemampuan literasi dan numerasi, keterampilan berkomunikasi, serta pengamalan karakter nilai-nilai Pancasila dalam keseharian siswa.
Nadiem mengatakan implementasi Kurikulum Merdeka menjadi salah satu gagasan Kementerian Pendidikan yang memberi warna pada perjalanan sistem pendidikan. Dia menyebut bahwa kini guru dan siswa di 250 satuan pendidikan di seluruh Indonesia telah merasakan keleluasaan dalam belajar mengajar.
“Adanya gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan di mana anak-anak mendapatkan kemerdekaan lebih besar untuk mengembangkan kemampuan fondasionalnya,” ucap Nadiem yang menjadi pembina upacara mengenakan busana adat Jawa Timur.
Kemudian, Nadiem mengatakan keluarnya Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan (PPKSP), menunjukkan Kementeriannya berupaya agar semua warga sekolah dapat belajar dengan aman dan nyaman.
“Gotong royong semua pihak, mulai dari kementerian, pemerintah daerah, warga satuan pendidikan, sampai keluarga menjadi kunci dari penghapusan segala bentuk kekerasan pada ekosistem pendidikan,” jelasnya.
Pada sisi pendidik, Nadiem menjelaskan komitmennya meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru. Program seleksi guru Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK), kata dia, terus dilakukan dengan melibatkan kolaborasi lintas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah.
“Berkat gotong royong ini, kami berhasil mencetak rekor dengan merekrut 544 ribu guru ASN PPPK dan jumlah ini akan terus meningkat sampai mencapai target satu juta guru yang diangkat sebagai ASN PPPK,” sebut Nadiem optimistis.
Berikutnya, Nadiem menjelaskan soal Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Menurut Nadiem, lewat program tersebut, mahasiswa dapat berkesempatan belajar di luar kampus guna menambah pengalaman dan kemampuan agar siap di dunia kerja.
“Mari lanjutkan semangat gotong royong para pendahulu kita untuk bergerak serentak mewujudkan Merdeka Belajar,” katanya.